- Wabup Saiful Arif Berikan Apresiasi Tinggi Atas Karya Bakti Kodim 1415/Selayar
- BPJSTK Salurkan Santunan JKM Sebesar 126 Juta Kepada Tiga Ahli Waris Pekerja Informal
- Pemkab Bersama BPJSTK Monev Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
- Karya Bakti Kodim 1415 Kep. Selayar, Tanam Pohon Mangrove di Pantai Barat Padang
- Adiluddin Rauf Pimpin Koperasi Produsen IKA SMANSA Periode 2023-2028
- Prestasi Cemerlang Kembali Ditorehkan Pemkab Selayar, Raih Juara II TP2DD Akseleratif Kategori Pajak
- Bupati Basli Ali Serahkan Hadiah Pemenang Lomba Desa Tahun 2023, Juara 1 Desa Bontosunggu
- Batik Khas Selayar Dilaunching, Bupati Harap Dapat Menjadi Pakaian Resmi Pemerintah Daerah dan Unsur Lain
- Basli Ali Harap HKG PKK ke-51 Menjadi Momentum Refleksi, Mengevaluasi Kekurangan Pelaksanaan Kegiatan Masa Lampau
- Bupati Basli Ali didampingi Ketua TP. PKK Kabupaten Lepas Ribuan Peserta Jalan Sehat HKG PKK Ke-51
Masyarakat Desa Menara Indah Gelar Event Budaya Tahunan Anrio Sappara
KEPULAUAN SELAYAR – Masyarakat Desa Menara Indah Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar melaksanakan ritual Anrio Sappara yang berlangsung di pesisir pantai Dusun Pasi Timur, Rabu (21/9/2022)
Ritual tersebut dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Ir. Muh. Yunan Karaeng Tompobulu, ST.,MT., IPM mewakili Bupati Kepulauan Selayar.
Ritual Anrio Sappara yang dilaksanakan setiap bulan Safar Akhir merupakan tradisi masyarakat Desa Menara Indah yang dilaksanakan setiap tahunnya, dengan melibatkan tokoh pemerintahan, tokoh adat, serta tokoh agama Desa Menara Indah.
“Awalnya ritual ini hanya sebatas skala desa, tetapi setelah kami koordinasi ke berbagai pihak ke Kecamatan dan Kabupaten, disarankan agar diagendakan sebaik mungkin. Akhirnya dapat diwujudkan hari ini,” ucap Kades Menara Indah Zaenal Arifin.
Sementara Asisten Pemerintahan dan Kesra Ir. Muh. Yunan Karaeng Tompobulu, ST. MT, IPM mengatakan, masyarakat Selayar sebagai suatu masyarakat yang mengembangkan pola kebudayaan untuk mempertahankan eksistensinya di Bumi Tanadoang telah menghasilkan beberapa tradisi, serta berbagai karya budaya lainnya yang telah diwariskan ditiap generasi.
“Berbagai tradisi tersebut menjadi pertanda bahwa masyarakat Selayar memiliki originalitas dan otentitasnya tersendiri, yang membedakannya dengan masyarakat lainnya khususnya di Sulawesi Selatan,” kata Muh. Yunan Karaeng Tompobulu.
Muh. Yunan mengatakan, tradisi Anrio Sappara di Desa Menara Indah merupakan ritual tolak bala yang dilaksanakan secara turun temurun sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, sekaligus permohonan agar seluruh masyarakat Pulo Pasi senantiasa mendapat perlindungan dalam menjalankan kehidupan, terhindar dari segala marabahaya dan penyakit, termasuk pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Lanjut Muh. Yunan, dengan terselenggaranya event tersebut, sejalan dengan pelestarian tradisi/kearifan lokal yang menjadi tanggung jawab bersama seluruh stakeholders untuk melakukan upaya-upaya perlindungan, dan pengembangan tradisi budaya di Kepulauan Selayar, serta potensi budaya mampu dipromosikan.
Sebagai informasi, prosesi Anrio Sappara diawali dengan pengambilan kendi yang berisikan air pada malam sebelum pelaksanaan di Mesjid Babul Khaer Pulo Pasi Desa Menara Indah. Terdiri dari 15 ibu-ibu menjunjung kendi, 15 ibu-ibu menggendong kendi.
Prosesi lainnya adalah pembacaan sholawat kepada Rasulullah oleh 15 tokoh, terdiri dari tokoh pemerintahan, tokoh agama dan tokoh adat dengan mengelilingi bendera sebanyak tiga kali sebagai simbol Desa Menara Indah terdiri dari tiga Dusun yang berbudaya dan religius.
Para tokoh adat, tokoh pemerintahan dan tokoh tampak dimandikan oleh istri masing-masing, sembari diberikan suapan manis bubur kaloko berkah sebagai simbol kebahagiaan dan bentuk visulisasi dibalik kesuksesan kepemimpinan seorang suami dibalik istri yang hebat. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi Anrio (mandi) secara serentak para tokoh dan masyarakat Desa Menara Indah secara keseluruhan sekaligus akhir dari prosesi Anrio Sappara.
Dalam ritual tersebut, dipersembahkan tarian kreasi papekang oleh siswa-siswi SMPN Satap Pulo Pasi Nomor 23 Kepulauan Selayar, dibawah binaan Sanggar Seni Rihatayya dengan creator Nur Adi Beta Karaeng Ruttung. (Diskominfo SP/Im)
