- Wisuda Santri LPPTK BKPRMI, Bupati Basli Ali Bocorkan Kiat Sukses Belajar BJ Habibie
- Setelah 28 Tahun Berlalu, Otonomi Daerah Dinilai Telah Memberikan Dampak Positif pada Peningkatan IPM
- Memperingati Hari Bumi, Pemkab Selayar Gelar Aksi Tanam Pohon
- Saiful Arif Bangga, Selayar Mendapat Kehormatan Menjadi Ketua Panita PSBM XXIV
- Akhiri Kunker di Pulau Taka Bonerate, Bupati Basli Pesan Jangan Beri Senyuman Palsu
- Pemkab Selayar Pamerkan Produk Lokal Lewat Event PSBM XXIV Sulsel
- Camat Benteng Sigap, Bersama Tim Terpadu Keruk Drainase Penyebab Genangan Air Dalam Kota
- Halal Bihalal dengan Masyarakat Pasilambena, Bupati Basli Ali Akui Tidak Bisa Bekerja Sendiri
- Jajaran ASN Diskominfo SP Ikut Sosialisasi Program Sikamaseang BPJSTK
- Kunker di Pulau Bonerate, Bupati Basli Tegaskan Aparatur Pemerintah Harus Kompak
Sekda Marjani Sultan, Shalat id bersama warga di Lapangan Pemuda Benteng
Kepulauan Selayar - Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, Marjani Sultan bersama para Asisten Setda dan sejumlah pejabat lainnya Shalat idul Adha bersama warga di Lapangan Pemuda Benteng, Selasa 20/7/2021.
Terpantau shalat id dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, sebelum memasuk area shaf masyarakat dianjurkan mencuci tangan kemudian menggunakan hand sanitiser yang telah disiapkan oleh panitia.
Shalat idul adha 10 Dzulhijah 1442 Hijriyah kali ini dipimpin oleh seorang iman yang berasal dari Gaza Palestina, Syek Muhammad Al Ghuo, sementara Khatib oleh Asisten Kesra Setda H. Arfan Arief yang juga selaku Ketua Dewan Mesjid Indonesia Kabupaten Kepulauan Selayar.
Dalam khutbahnya yang berjudul "Ikhlaslah, maka berkorban menjadi lebih ringan dan Allah pun ridho" H. Arfan menekankan pentingnya mewarisi nilai dan semangat berkorban yang telah ditunjukkan oleh keluarga Nabi Ibrahim Alaihi salam, istrinya Hajar dan Putranya Ismail.
"Inilah konsepsi lailahaillallah dalam kehidupan berkeluarga, semua berkorban dengan dasar ketulusan tanpa pamrih" ucapnya
Hal ini menjadi lebih bermakna manakala dikaitkan dengan bencana yang saat ini menimpa dunia, termasuk daerah Kepulauan Selayar. Corona telah melululantahkan tatanan kehidupan dunia.
"Mekkah sepi, Madinah Sunyi, Ka'bah dipagari, Mesjid ditutup, Salaman dihindari," ucapnya lagi
Ketika Corona datang, lanjut H. Arfan kita dipaksa mencari tuhan bukan hanya ditembok ka'bah, di mesjid, di mimbar khutbah, bukan pada shalat jamaah, bukan dengan jabat tangan, melainkan pada keterisolasian kita.
Corona mengajari kita bahwa itu bukan melulu pada keramaian, bukan melulu pada syariat, tuhan itu ada pada jalan keterputusan kita dengan dunia yang berpenyakit. "Corona memurnikan agama, bahwa tak ada yang boleh tersisa kecuali tuhan itu sendiri" kuncinya (Kominfo-IC)