Ini Penuturan Kapten Kapal KMP Bontoharu Munawir Anwar, Selamatkan Tiga Ratusan Penumpang

Ini Penuturan Kapten Kapal KMP Bontoharu Munawir Anwar, Selamatkan Tiga Ratusan Penumpang


KEPULAUAN SELAYAR - Pasca insiden kapal Fery KMP Bontoharu rute Pelabuhan Bira Bulukumba-Pamatata Selayar Sulawesi Selatan yang dihadang badai dan gelombang tinggi, tidak sedikit menuai pujian terhadap nakhoda (Kapten) kapal Munawir Anwar yang telah mampu menyelamatkan tiga ratusan penumpang hingga sandar di Pelabuhan Pamatata Kabupaten Kepulauan Selayar dengan selamat. 

KMP Bontoharu yang berlayar dari Pelabuhan Bira tujuan Pelabuhan Pamatata pada Jumat pagi pukul 09.00 wita dihadang badai dan gelombang setinggi tiga meter lebih. Perjalanan yang mestinya ditempuh sekitar dua jam, terpaksa diarahkan mengikuti gelombang ke arah timur Pulau Selayat, sehingga kapal baru bisa sandar di Pelabuhan Pamatata setelah menempuh perjalanan selama 15 jam. 

Berikut petikan wawancara Kepulauanselayarkab.go.id dengan Kapten Kapal Munawir Anwar pada Sabtu (3/4/2021) malam. 

Bisa diceritakan kronologi saat KMP Bontoharu diterjang badai?

Kami berangkat dari Pelabuhan Bira sekitar pukul 09.00 wita. Kurang lebih 30 menit berlayar, kapal sudah berada di sekitar Pulau Bembe, tiba-tiba muncul gelombang tinggi disertai angin kencang. 

Tindakan apa yang dilakukan sebagai kapten kapal? 

"Saya arahkan kapal ke timur, setelah setengah jam lebih ke arah timur saya mau belokkan kapal ke arah Pamatata Selayar tetapi tidak mampu. Untuk menjaga keamanannya saya lanjutkan ke timur lagi, arah Taka Bonerate sembari berusaha masuk agak ke pinggir Pulau Selayar tetapi gagal, karena ombaknya tetap juga tambah besar. 

Kapan baru bisa berbelok? 

Sampai empat kali saya belokkan baru bisa agak masuk ke Pulau Selayar. Itu setelah sampai sembilan jam pelayaran saat sejajar dengan Pulau Rajuni. 

Sempat beredar informasi, kalau KMP Bontoharu sudah berada di perairan Pulau Kabaena Sulawesi Tenggara

Informasi itu tidak benar, Jadi disepanjang pelayaran kami masih tetap berada di perairan Selayar. Gelombangnya sekitar tiga meteran disertai angin kencang sekitar 50 knot per jam. jadi kapal tidak bisa kita belokkan. Saya mencari redanya angin baru saya belokkan masuk mendekat ke Pulau Selayar hingga merapat di Pelabuhan Pamatata setelah menempuh pelayaran selama 15 jam. 

Ada berapa penumpang di atas KMP Bontoharu? 

Penumpang ada dua ratusan lebih, bersama dengan sopir ada sekitar tiga ratusan.

Sempat beredar video siaran langsung dari salah seorang penumpang, terlihat penumpang panik berbagi pelampung

Sebenarnya dalam perjalanan belum bisa dikatakan darurat, tetapi karena ada salah seorang penumpang yang mengambil pelampung sehingga membuat suasana panik terhadap penumpang lainnya. Padahal kan belum ada arahan dari awak kapal bahwa ini dalam keadaan darurat. Jadi ini belum dalam keadaan darurat, hanya membelokkan kapal untuk menjaga keamanannya, karena kalau kita paksakan ke Selayar kita tidak mampu karena ombaknya kencang sekali. Setelah kapal mengarah ke timur,  saya turun ke ruang penumpang suruh kumpul kembali pelampung. Karena kalau pelampung keluar artinya sama saja pelayaran sudah dalam keadaan darurat. Pada saat itu penumpang sudah mulai tenang. Meski demikian penumpang masih saja bertanya, kapan dibelokkan ke Selayar. Saya jawab tenang dan sabar. Tujuan kita memang Selayar, tetapi dari pada beresiko tinggi mendingan kita ikuti dulu gelombang ke timur. Alhamdulillah melintang Pulau Rajuni dalam sembilan jam pelayaran  kapal sudah bisa dibelokkan ke arah Pulau Selayar tujuan Pelabuhan Pamatata. Jaraknya itu sekitar 54 mil dari Pelabuhan Bira. 

Hingga berita ini diturunkan, kapal home base di Pelabuhan Pamatata Selayar dalam keadaan normal termasuk ABK dalam keadaan sehat.

Kapten Munawir Anwar mengatakan KMP Bontoharu dijadwalkan akan kembali berlayar rute Pamatata tujuan Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan, pukul 07.00 wita pada Minggu (4/4). 

Pasca insiden tersebut, Kapten Munawir Anwar mengimbau kepada para penumpang kapal fery untuk mengikuti aturan awak kapal sesuai prosedur. 

"Jangan mengikuti kemauan sendiri-sendiri karena di Kapal itu punya protak sendiri yang harus dipatuhi oleh para penumpang. Semoga ke depannya lebih teratur, dan kita semua tetap dalam pertolongan Allah SWT," imbuhnya. 

Sebelum mengakhiri perbincangan, Munawir Anwar mengungkapkan bahwa ia bergabung di ASDP sudah 26 tahun, sedangkan di KMP Bontoharu sendiri sudah tiga tahun. Dalam keterangannya ia betah di rute Pamatata-Bira bahkan ingin pensiun dalam rute tersebut, terlebih ia adalah putra daerah asli Selayar asal Gantarang Keke Kecamatan Bontomanai. (Diskominfo-SP/Im) 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Jejak Pendapat

Dimana anda mencari informasi seputar selayar?
  Langsung dari orang / Warkop dll
  Media cetak / Koran, Majalah dll
  Media elektronik / TV atau Radio
  Media elektronik / Internet

Komentar Terakhir

  • avatar-1

    Harga Postinor

    Program keluarga berencana memang harus disosialisasikan setiap tahun agar masyarakat ...

    View Article
  • avatar-1

    blog netterku

    Trima kasih pak MBA atas perhatiannya kepada msyarakat di Selayar, saya yakin kedepan ...

    View Article
  • avatar-1

    Markus putra

    Entah kenapa model role seperti ini membuat saya ingin mengimplementasikannya dalam ...

    View Article
  • avatar-1

    Siti Aisyah

    Sosialisasi memang sangat penting dan perlu untuk dilaksanakan sebagai pendekatan, dan ...

    View Article