- Dorong Efektifitas Pemanfaatan Dana Pendidikan, Disdikpora Selayar Gelar Sosialisasi
- Sekda Selayar Lantik dan Kukuhkan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama serta Pejabat Administrator
- Saiful Arif Kembali Pimpin BKM Passamaturukang
- TP PKK Kerja Sama Dinas Pertanian KP Sosialisasi Pelestarian Jeruk Keprok Selayar
- Sekda Selayar Tutup STQH XXXIII, Kecamatan Benteng Raih Juara Umum
- Terpilih Aklamasi, Musrifah Basli Pimpin GOW Selayar Periode 2021-2026
- Melibatkan GOW Dinilai Mampu Mendorong Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Daerah
- Wabup Selayar Tampil Memukau di Hadapan 9 Pansel Sulsel Paritrana Award Naker
- STQH XXXIII Resmi Dibuka, Bupati Selayar : Terapkan Nilai-Nilai Al-Qur'an dan Hadits
- Melalui E-Filing Bupati Basli Ali Lakukan Validasi NIK Menjadi NPWP dan Laporkan SPT Pajak
Air Laut Berubah Warna, Saiful Arif : Sebelum Uji Lab, Jangan Komsumsi Ikan
KEPULAUAN SELAYAR – Tidak sedikit warga Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan dihebohkan dengan fenomena air laut yang tiba-tiba berubah warna menjadi hijau disertai bau busuk yang menyengat, sejak Selasa (17/1/2022).
Fenomena alam ini terjadi di Desa Parak Kecamatan Bontomanai, hingga ke pesisir Jalan Mursalim Daeng Mamangung Kelurahan Benteng Utara Kecamatan Benteng.
Pada Rabu (18/1/2023) warga kembali dihebohkan dengan ditemukannya ikan-ikan mati di pesisir pantai Jalan Mursalim Daeng Mamangung (Eks Jalan Metro). Meski sempat panik namun sebaian warga memanfaatkan kesempatan ini untuk menangkap ikan yang masih terlihat mabuk dan mati.
Kejadian aneh dan baru pertama kali terjadi ini di Kepulauan Selayar ini, tidak luput dari perhatian Pemerintah Daerah. Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Saiful Arif, S.H bersama sejumlah perangkat daerah turun ke lokasi kejadian.
"Sejak kemarin air laut berubah menjadi hijau, baunya juga sangat menyengat hidung, banyak ikan mati" ungkap salah seorang warga di Benteng Utara.
Sementara itu Wakil Bupati Saiful Arif mengimbau warga sekitar untuk sementara waktu tidak mengkomsumsi ikan yang diambil dari lokasi kejadian.
"Mohon jangan dikomsumsi dulu, sebelum ada kepastian dari uji laboratorium bahwa ikan tersebut aman dan tidak berbahaya, ini sebagai bentuk langkah antisipasi" ucapnya
Ia mengungkapkan, Pemda melalui dinas terkait telah mengambil sampel, baik air laut maupun ikannya untuk selanjutnya dilakukan uji laboratorium di Makassar.
"Sekali lagi kami berharap jangan langsung dikomsumsi, karena bisa saja ini adalah racun yang komsumsi ikan sehingga mati, atau bisa saja kadar air yang sudah tidak nyaman bagi ikan lalu mati, nah itu yang belum bisa kita pastikan, kita tunggu hasil uji lab" tandas Saiful Arif. (Humas)
