- Bupati Selayar Serahkan LKPD 2023 Tepat Waktu kepada BPK RI Perwakilan Sulsel
- Pemkab Selayar Sosialisasi E-Katalog Lokal Jasa Kontruksi
- Peringatan Nuzulul Qur an 1445H / 2024 Tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar
- Wabup Saiful Arif Inspeksi Bazar Ramadan, Pastikan Jajanan Takjil Aman Dari Bahan Kimia
- Bupati Bersama Forkopimda Selayar Sidak Pasar Bonea, Pastikan Harga Normal
- Wabup Saiful Arif Hadiri Penutupan Festival Islam Nusantara SMAN 265 (1) Selayar, Sekaligus Resmikan Musholla Nurul Ilmi
- Bupati Kepulauan Selayar Buka Musrenbang RKPD Tahun 2025
- Bupati Selayar Serahkan SK Kepada 258 PPPK Formasi 2023
- Berbagi Bahagia, TP PKK Selayar Sambagi Rumah Warga Salurkan Paket Ramadhan
- Pemkab Selayar Terbaik Outstanding Sustainable Tourism Practice Versi CNN Indonesia Awards.
Peringkat V konvergensi intervensi penurunan stunting, Ini Harapan Pjs. Bupati Kepulauan Selayar
KEPULAUAN SELAYAR - Peringatan Hari Jadi ke-351 Sulawesi Selatan yang dilaksanakan secara virtual pada rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi Sulsel diikuti oleh seluruh Bupati dan Wali Kota se Sulawesi Selatan, Senin (19/10/2020).
Pada momentum Hari Jadi Sulsel ini diumumkan penetapan hasil kinerja kabupaten dalam upaya penurunan stunting di Sulawesi Selatan.
Dari 24 Kabupaten/kota di Sulsel, untuk Kabupaten Kepulauan Selayar yang terletak di ujung Selatan Pulau Sulawesi ini hanya mampu menduduki peringkat V kategori hasil penilaian kinerja kabupaten lokus pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020.
Meski berada diperingkat V, namun Pjs. Bupati Kepulauan Selayar Dr. H. Asriady Sulaiman, S.IP., M.Si., cukup bersyukur kerja-kerja yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kita berharap satuan kerja OPD semakin giat untuk melakukan kampanye terutama upaya-upaya penanganan stunting di usia dini. Saya sarankan dimulai dari desa bahwa yang namanya stunting ini yang harus disosialisasikan sehingga perbaikan gizi dimulai dari bayi di bawah lima tahun.
Asriady berharap di antara calon-calon kepala daerah, ada yang memprogramkan ke depannya bahwa seperti di tahun 2000 ada program pemberian makanan tambahan anak sekolah yang dapat masuk di area pendidikan.
"Sehingga pada jam-jam tertentu diberi gizi yang mungkin tidak semua orang merasakan gizi di rumah masing-masing," ucap Asriady. (Humas/tim).