- Pengumuman Hasil Akhir Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Tanadoang Tahun 2025
- Pengumuman Hasil Seleksi Terbuka Calon Anggota Dewan Pengawas Perusahaan umum Daerah Tirta Tanadoang Tahun 2025
- Duduk Bersama Ala Prajurit, Dandim 1415/Selayar Bangun Sinergi dengan Jurnalis
- Ranperda Perubahan APBD 2025 Diserahkan Wabup Muhtar pada Rapat Paripurna DPRD Selayar
- Dinkes Selayar Gelar Rakor Pengawasan Iklan dan Mutu Pangan
- Program Stop Stunting di Selayar Dapat Keluhan, Dinkes Koordinasi ke Pihak Penyelenggara Pastikan Perbaikan Menu PMT
- Bupati Natsir Ali Kembali Perjuangkan Kelistrikan, Lakukan Koordinasi dengan PLN Pusat, PLTMG siap dibangun
- Kado Kemerdekaan, Pemkab Selayar Raih Penghargaan Ekonomi Biru dari Gubernur Sulawesi Selatan
- IDI Selayar Bergerak ke Desa, Wabup Muhtar Harap Jadi Program Berkelanjutan
- Kemenag Selayar Gelar Jalan Santai Merdeka, Bupati Natsir Ali Ajak Warga Jaga Persaudaraan
Permas Gelar Seminar dan Loka Karya, Ini yang Dibahas

MAKASSAR - Persatuan Masyarakat Selayar (Permas) menggelar Seminar dan Loka Karya dalam rangka Rapat Kerja Dewan Pengurus Pusat Periode 2021-2026.
Diskusi yang dipandu oleh mantan Sekretaris Daerah Selayar Dr. Ir. H. Marjnai Sultan, M.Si., ini mengangkat tema “Menemukan dan Mengembangkan Keunggulan Kompetitif dan Komparatif Kabupaten Kepulauan Selayar dalam Perspektif Wisata Medis”
Turut hadir sebagai pembicara Bupati Kepulauan Selayar M. Basli Ali, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Prof. dr. Abd. Kadir, Ph.D, Sp.THTKL (K),
Baca Lainnya :
- Sambut Pangdam XIV/Hsn, Basli Ajak Nikmati Destinasi Wisata Selayar0
- Lagi, Bupati dan Forkopimda Selayar Ikut Upacara Nasional Penurunan Bendera Secara Virtual0
- Silaturrahim dengan Masyarakat Desa Laiyolo Baru, MBA Sampaikan Ini0
- Bupati Kepulauan Selayar Evaluasi Penanganan Covid-190
- Kabar Duka, Wakil Ketua DPRD Selayar Muhammad Aris Ridwan Meninggal, Bupati Sampaikan Ucapan Belasungkawa 0
Selain itu, ikut bergabung juga sebagai narasumber melalui daring yakni Ketua Ketua Konsil Kedokteran dan Direktur Members at Large IAMRA atau Konsil Dokter Se-Dunia dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., MD., Ph.D.
Pada kesempatannya Bupati Kepulauan Selayar M Basli Ali memaparkan capaian pemerintah daerah khususnya di sektor infrastruktur dan kesehatan. Menurut dia, di bawah kepemimpinannya selama ini, Selayar terus melakukan pembenahan sampai di pulau - pulau terluar.
"Untuk di Kawasan Selayar Kepulauan sudah dibangun rumah sakit Pratama di Pulau Jampea. Insya Allah tahun ini juga sedang direncanakan untuk pembangunan rumah sakit Pratama di Bonerate," ungkap Basli Ali saat menjadi narasumber di acara semiloka DPP Permas, Jumat (10/1/2021) di Hotel Tree, Jalan Meranti, Kecamatan Panakukang Makassar.
Selain itu, dengan posisi Selayar yang sangat strategis maka sangat memungkinkan untuk mewujudkan visi selayar sebagai kawasan distribusi logistik timur Indonesia.
"Visi kita sebagai pemerintah ada tiga, yakni Selayar sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata (KEK), Kawasan Indsutri Perikanan Terpadu (KIPT), dan Selayar sebagai Pusat Distribusi Logistik Indonesia Timur," paparnya.
Sementara itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Prof. dr. Abd. Kadir mengungkap persoalan kesehatan di Indonesia yang sangat kompleks dan membutuhkan kebijakan kesehatan yang tepat. Termasuk saat ini umur harapan hidup penduduk Indonesia semakin meningkat sehingga implikasinya harus meningkatkan kebijakan pelayanan kesehatan.
"Piramida penduduk mulai terbalik. Orang lanjut usia akan semakin banyak dan tentu semakin secara kuantitas orang sakit akan semakin meningkat sehingga dibutuhkan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan," kata Prof. Abdul Kadir.
Olehnya itu, pihkanya berharap kedepan kehadiran Rumah Sakit dan Puskesmas dapat berfungsi menjadi Prefentif Promotif. Artinya kedepan upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), dan pencegahan penyakit (preventif). Termasuk mutu rumah sakit di Indonesia perlu di tingkatkan. Karena kondisi yang terjadi hari ini masih terjadi ketimpangan pada fasilitasnya. Seperti tempat tidur saja masih sangat kekurangan sehingga ini kedepan perlu di tingkatkan.
Lebih lanjut lulusan Doktor Hiroshima University Jepang ini mengungkap persoalan Dokter. Bahwa jumlah dokter di Indonesia hanya 0,67 berbanding 1000 penduduk. Sedangkan dibandingkan dengan Singapura, sudah sangat jauh perbandingan antara dokter dan penduduk.
"Ini juga perlu menjadi perhatian serius kedepan, termasuk kita di Selayar agar kedepan jumlah Dokter kita khususnya di Selayar bisa bertambah. Karena jangan sampai kita sudah bangunkan rumah sakit di Selayar tetapi Dokternya lagi yang menjadi masalah. Jadi harus ada terobosan dari pemerintah daerah untuk menjawab tantangan tersebut. Bila perlu siapkan beasiswa bagi siswa unggulan untuk masuk di jurusan kedokteran dengan fakta integritas bahwa setelah selesai harus kembali mengabdi di Selayar," tegas Prof. dr. Abdul Kadir.
Terkait dengan usulan perencanaan Medical Tourism, pihaknya sangat merespon. Pasalnya, ketika itu terwujud maka bisa memicu pertumbuhan ekonomi. Artinya dengan sendirinya membawa dampak ekonomi bagi masyarakat. Akan tetapi harus ada objek wisata yang menjadi tujuan kunjungan di Selayar.
"Apa yang menjadi daya tarik dan kelebihannya medical tourism yang ada di Selayar sehingga orang ingin berkunjung ke Selayar. Ini yang harus dipikirkan secara matang untuk bisa mewujudkannya," ujar Prof. Abd Kadir.
"Termasuk konsep Wisata medis jika itu bisa diwujudkan maka orang dari luar datang ke Selayar tidak sekedar datang untuk mengunjungi wisata tapi juga datang berobat atau operasi. Tapi harus ada orang Selayar dulu yang di sekolahkan sesuai dengan kebutuhan wisata medis, misalkan layanan kosmetik," tambahnya.
Sementara itu, Prof Taruna Ikrar menegaskan bahwa untuk membangun wisata medis harus di dukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup. Kalau Selayar sudah bangun wisata medis itu artinya Selayar sudah selangkah lebih maju daripada daerah yang lain.
Apalagi, kata dia, Selayar sesungguhnya adalah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang sangat berpotensi. Sumber daya alamnya sangat luar biasa. Selayar juga puny kekayaan alam yang dapat menjadi daya tarik untuk para investor masuk.
"Saya melihat medical Tourism di Selayar sangat berpotensi. Selama ini tidak sedikit uang Indonesia yang mengalir ke luar negeri hanya untuk berobat sementara hal itu juga bisa dilakukan oleh Selayar. Kita optimis tidak ada yang mustahil dan jika itu bisa diwujudkan maka sedikitnya ada 15 Triliun pertahun uang yang akan masuk ke Selayar," ujar Prof. Taruna Ikrar.
Di sisi lain, Medical Tourism sangat relevan dengan potensi wisata Selayar. Karena Selayar punya potensi culture, alam dan pulau - pulaunya yang masih natural atau alami seperti Kawasan Wisata Takabonerate yang telah menjadi situs wisata yang mendunia. Keunggulannya sebagai Atol terbesar ke tiga di dunia.
"Jadi point yang paling utama adalah bagaimana merekayasa potensi alam selayar agar memiliki daya pikat bagi tourism sehingga berimplikasi pada uapaya pembangunan medical tourism," jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, Selayar mencanangkan kawasan ekonomi khusus maka ada strategi bahwa hukum hukum yang berlaku secara nasional bisa dikhususkan. Jadi dalam konteks itu, maka medical tourism bisa dapat terwujud.
"Sebagai putra Selayar yang telah berkecimpun di level internasional maka akan sangat memudahkan kita untuk bergerak lebih maju. Insya Allah kita bisa mengajak teman teman investor, tekhnologi modern dan para ahli dari luar negeri yang selama ini berinteraksi agar bisa membantu kita mempopulerkan Selayar," tutupnya. (*)
