Dospulkam 2024 Selayar

avatar-1
By Iswar 13 Agu 2024, 19:07:28 WIB Berita
Dospulkam 2024 Selayar

Keterangan Gambar : Dospulkam 2024 Selayar


Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan rangkaian acara pengabdian pada masyarakat di Kabupaten Kepulauan Selayar mengenai sistem dan teknologi budidaya air laut (marikultur) tepat guna melalui Program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) 2024. Tim yang terlibat dalam program ini merupakan dosen dari Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB University, antara lain Dr. Yani Hadiroseyani, Prof. Dr Iis Diatin, Dr. Tatag Budiardi, Dr. Irzal Effendi, Dr. Apriana Vinasyiam, dan Belinda Astari, M.Si. Program ini meliputi dua kegiatan utama yaitu pelatihan pada pembudidaya ikan di Desa Bontosunggu, Kabupaten Bontoharu, dan kuliah umum mahasiswa Program Studi Budidaya Laut dan Pantai, Fakultas Vokasi, Universitas Hasanuddin (Unhas). Kegiatan pelatihan mengusung tema 'Pengembangan Maritim melalui Budidaya Ikan' dengan tujuan memberikan edukasi dan pembimbingan kepada pembudidaya ikan setempat mengenai sistem dan teknologi marikultur. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 pembudidaya ikan keramba jaring apung (KJA) dan tambak, Kepala Desa Bontosunggu Andi Patmahwati, S.E., representatif dari Dinas Perikanan Kabupaten Selayar Zul Januar, M.Si., Nur Fitri, S.Pi., Syamsuryani M.Si., penyuluh perikanan setempat dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Maros Sitti Syamsuarti, S.Pi., serta Kepala Divisi Manajemen Akuakultur Departemen Budidaya Perairan FPIK IPB Dr. Tatag Budiardi. 

 

Rangkaian kegiatan pelatihan dimulai satu bulan sebelumnya melalui diskusi daring (online) mengenai status terkini serta permasalahan dalam kegiatan budidaya ikan di Kabupaten Selayar, khususnya di Kecamatan Botoharu. Acara puncak berupa kegiatan pelatihan yang dilakukan selama 9 Agustus 2024 bertempat di Aula Desa Bontosunggu, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, meliputi materi antara lain: Persiapan dan Manajemen Budidaya Ikan di Tambak oleh Dr. Tatag Budiardi, Budidaya ikan kerapu pada Keramba Jaring Apung oleh Dr. Irzal Effendi, serta Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Udang oleh Dr. Yani Hadiroseyani. Setelah penyampaian materi dan tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke salah satu tambak percontohan di Desa Bontosunggu disertai dengan pemberian saran teknis permasalahan yang dihadapi pembudidaya. Dalam sambutannya, Dr. Apriana Vinasyiam selaku ketua tim menyampaikan bahwa kegiatan Dospulkam adalah agenda tahunan IPB University untuk menghadirkan dosen dan kepakarannya di tengah masyarakat dalam rangka turut serta membantu mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dan usaha yang berbasis sumber daya alam (SDA), pasar, teknologi terkini dan manajemen modern. Nama program ini cukup menarik yaitu Dosen Pulang Kampung (Dospulkam), karena syarat dari program ini adalah ketua atau anggota tim memiliki catatan historis dengan daerah pelaksanaan kegiatan, sehingga diharapkan terdapat ikatan batin dan keinginan kuat untuk membantu mengembangkan mayarakat di daerah tersebut. 

Baca Lainnya :

 

Kepala Dinas Perikanan Andriany Gusram, S.Pi. yang diwakili oleh Sekertaris Dinas Zul Janwar, M.Si menyampaikan rasa terimakasih atas inisiatif tim IPB untuk kegiatan ini, dan berharap akan ada kolaborasi selanjutnya terutama dalam menangani permasalahan budidaya marikultur seperti hama dan kesehatan ikan serta desain dan konstruksi wadah budidaya. Kepala Desa Bontosunggu dalam sambutannya juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim IPB dan berharap kegiatan pelatihan ini mampu meningkatkan semangat dan keterampilan pembudidaya ikan di desanya. Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Selayar menyambut baik kegiatan ini, disampaikan oleh Sekertaris Daerah Mesdiyono, M.Ec.Dev. yang mewakili Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar yang menjamu tim di Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar pada hari sebelum pelatihan yaitu Kamis 8 Agustus 2024. Beliau menyampaikan bahwa kolaborasi antara Kabupaten Kepulauan Selayar dan IPB University harus terus berlanjut misalnya di bidang Pendidikan dan pembimbingan teknis pembudidaya untuk meningkatkan produksi ikan, diawali dengan pembentukan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak.

 

 

Program Studi Budidaya Laut dan Pantai, Unhas yang berpusat di Kabupaten Kepulauan Selayar, turut memanfaatkan momen Dospulkam IPB ini dengan memfasilitasi diselenggarakannya kuliah umum. Ketua Program Studi, Dr. Marlina Achmad, mengemukakan bahwa program studi ini didirikan kurang dari 4 tahun, dan mayoritas mahasiswanya merupakan putra daerah Selayar. Penyampaian kuliah dari dosen IPB University akan memberikan wawasan baru dan pengalaman tersendiri bagi mahasiswa. Sementara Wakil Dekan Fakultas Vokasi Unhas, Prof. Dr. Zainuddin dalam sambutannya yang disampaikan secara daring mengemukakan terima kasihnya serta harapan kerjasama yang lebih kuat terutama di bidang pengembangan pendidikan dan penelitian antarkedua institusi. 

 

Kegiatan kuliah umum dilakukan secara hybrid pada Jumat 8 Agustus 2024 di Kota Benteng, diikuti oleh 14 orang mahasiswa secara luring (offline) dan 33 mahasiswa secara daring (online). Peserta kuliah umum bukan hanya mahasiswa yang menempuh studi Program Studi Budidaya Laut dan Pantai di Selayar, melainkan juga mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hassanuddin di Makassar. Materi kuliah umum meliputi: Budidaya Ikan Kerapu dalam Keramba Jaring Apung oleh Dr. Irzal Effendi, Budidaya Lobster oleh Dr. Tatag Budiardi, dan Pemasaran Produk Marikultur oleh Prof. Dr. Iis Diatin. Testimoni yang diberikan oleh peserta pelatihan dan kuliah umum sangat positif. Pembudidaya Desa Bontosunggu mengemukakan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat bagi mereka. Bagi mahasiswa, kuliah umum ini memberikan wawasan baru mengenai budidaya kerapu dan lobster serta cara pemasarannya sekaligus membangun networking dengan dosen IPB. Bagi Kabupaten Kepulauan Selayar, marikultur merupakan sektor yang potensial guna mewujudkan status swasembada protein hewani, serta meningkatkan pendapatan daerah melalui kegiatan produksi ikan dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Sumber daya alam berupa wilayah pesisir yang panjang dan ketersediaan air laut yang bersih serta melimpah merupakan faktor pendukung utama kegiatan marikultur. Tentunya upaya peningkatan produksi ikan tidak cukup dengan satu kegiatan pelatihan saja. Kegiatan pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal dari program pendampingan pembudidaya ikan yang lebih intensif ke depannya. (press release) 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Bupati & Wakil Bupati

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Berita TGUPP

Read More