- Hari Jadi Sulsel ke-356, Pemkab Selayar Hadirkan Pangan Murah untuk Rakyat
- Tim Regu Sepak Takraw Kepulauan Selayar Raih Juara Umum Pra Porprov Wilayah I Sulawesi Selatan
- Asisten Pemerintahan Selayar Buka Turnamen Dandim Cup 2025, Tumbuhkan Semangat Sportivitas
- Kolaborasi BAZNAS dan Dinsos Selayar Bantu Pemulihan Warga Terlantar
- Bupati Selayar Natsir Ali Terima Brevet Kehormatan Hiperbarik TNI AL
- Bupati Selayar Natsit Ali Terima Brevet Kehormatan Hiperbarik TNI AL
- Wabup Selayar Muhtar, M.M. Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur
- Yanti Rahmawati Ukir Sejarah Baru, Bawa PKK Selayar Raih Juara Umum di Jambore dan HKG PKK ke-53 Sulsel di Bone
- Mengabdi 23 Tahun, Baho Daeng raih Penghargaan dan Pin Emas PKK Sulsel
- Selayar Zero Narkoba, Bupati Natsir Ali Minta BNNP Hadirkan BNNK di Wilayahnya
Wabup Kepulauan Selayar Buka Pameran BID dan Launching GESIT 2020

Keterangan Gambar : Pembukaan Bursa Inovasi desa dan Launching Gerakan Selayar siap cegah stunting ditandai dengan penabuhan gendang oleh Wabup Kepulauan Selayar Dr. H. Zainuddin, S.H., M.H. (Foto By Immank)
SELAYAR - Pameran Bursa Inovasi Desa (BID) dibuka oleh Wakil Bupati Kepulauan Selayar Dr. H. Zainuddin, S.H., M.H., sekaligus launching gerakan Selayar siap cegah stunting (Gesit) 2020, di Ruang Pola Kantor Bupati Kepulauan Selayar, Kamis (25/7/2019). Launching tersebut ditandai dengan penabuhan gendang oleh Wakil Bupati Kepulauan Selayar Dr. H. Zainuddin, S.H., M.H., di dampingi oleh Kabid Pengembangan dan Kerja sama Dinas PMD Pemprov Sulsel Rais Rahman, S.STP., M.M., serta plt. Kadis PMD Selayar Irwan Baso, S.STP., serta unsur dari Kodim 1415 Selayar dan Polres Selayar.
Dalam BID tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama gerakan Selayar siap cegah stanting 2020 oleh unsur OPD terkait, pemerintah desa, Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan BPD sebagai peserta BID. Dalam penandatanganan ini diawali dengan pembacaan naskah oleh tenaga ahli pelayanan sosial dasar Muh. Ihsan Maro, S. Ag.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Kepulauan Selayar Dr. H. Zainuddin, S.H., M.H., mengatakan, terkait dengan fungsi pemerintahan, desa saat ini menjadi primadona dari segi pembangunan. Ini adalah salah satu kebijakan dari Presiden RI yang membangun dari desa.
Baca Lainnya :
- Lebih Dari 5 Jam Perjalanan Laut, Bupati Kepulauan Selayar tiba di Jinato Salurkan Bantuan0
- Sekda Selayar Hadiri Peluncuran Program Konservasi Kelautan dan Perikanan 0
- Pimpin Rakor Penguatan Jaringan Kominda, Ini Imbauan Wakil Bupati Selayar0
- Kabar Gembira.! Atlet Selayar Peraih Medali Emas Segera Dapat Bonus 10 Juta Per Orang 0
- Wakil Bupati Buka Secara Resmi Musrenbang Tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar 0
Dikatakan BID ini adalah merupakan ruang berpikir dan ruang berbuat bagi masyarakat desa untuk menorehkan ide-ide kreatif sehingga dapat mendatangkan manfaat secara berlipat ganda kepada masyarakat.
“Dimensi tentang BID ada 3, bisa menyangkut infrastruktur, menyangkut SDM dan dunia usaha. Itulah yang semestinya dipikirkan oleh pemerintah desa dan masyarakatnya bagaimana mencari suatu ide2 yang lebih kreatif untuk bisa mengembangkan pendapatan dan manfaat bagi masyarakat desa,” kata Zainuddin.
Terakit dengan upaya pencegahan stanting, Zainuddin mengemukakan dibutuhkan manusia berkualitas, dalam pengertian orangnya harus cerdas, dan kecerdasan itu harus akumulatif.
“Saya berharap kita mendidik manusia-manusia Selayar dengan orientasi kecerdasan secara majemuk. Oleh karena itu kecerdasan itu penting, dan itu adalah bagian dari upaya mencegah stanting,” ucapnya.
Sementara Kabid Pengembangan dan Kerja sama Dinas PMD Pemprov Sulsel Rais Rahman, S.STP., M.M., mengatakan BID adalah suatu rangkaian kegiatan dari pelaksanaan program inovasi desa.
Baca juga : Jaga Pasokan Listrik Yang Andal, PLN Rutin Melakukan Pemangkasan Pohon
“Program inovasi desa ini hadir karena adanya tuntutan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dana desa,” kata Rais rahman.
Sebagai informasi, Rais rahman mengemukakan bahwa untuk Provinsi Sulawesi Selatan selama 4 tahun terakhir sudah menggunakan dana desa untuk 2.255 desa, sebesar kurang lebih 7,3 trilyun. Jumlah yang cukup besar dimana pemerintah pusat memberikan dana sebesar itu untuk mempercepat kemajuan di desa. Namun kata dia hasil evaluasi pemanfaatn dana desa, sementara ini dianggap belum optimal pemanfaatannya.
“Oleh karenanya salah satu yang menjadi point penting untuk bisa memanfaatkan dana desa dengan sebaik-baiknya adalah pengembangan inovasi dalam pemanfaatan dana desa. Kemudian lahirlah program inovasi desa yang digagas oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi,” terangnya.
Rais Rahman berharap dengan pelaksanaan program inovasi desa yang salah satu kegiatannya adalah pelaksanaan BID, bisa mengoptimalkan pemanfaatan dana desa jauh lebih baik dengan apa yang dihasilkan saat ini.
Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar dengan gerakan stanting 2019, dijelaskan bahwa program inovasi desa pada tahun ini, agenda aksinya agak sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Dimana program inovasi desa diharapkan memberikan kontribusi besar terhadap pencegahan stunting.
“Tahun ini kita dimandatkan untuk mengambil bagian dalam penanganan stunting. Penanganan stunting ini tidak bisa diselesaikan dengan satu unit kerja saja di pemerintahan, karena persoalan stunting adalah persoalan penyiapan generasi,” jelas Rais Rahman. (IM)
