- Sentuhan Ibu Ketua TP PKK Yanti Rahmawati: UMKM Selayar Dibekali Teknologi AI untuk Optimasi Usaha
- Darah Bhayangkara Mengalir, Bupati Selayar Tempuh Laut Naik Kapal Kecil
- Polres Kepulauan Selayar Gelar Upacara Peringatan HUT Bhayangkara ke-79
- Anggota DPRD Sulsel Hj. Maryani Ali Laksanakan Pengawasan APBD 2025 di Desa Patilereng, Kepulauan Selayar
- Perjuangan Bupati Selayar Bangun Daerah, Temui Tiga Kementerian dalam Sehari
- Bupati Selayar Paparkan Potensi Perikanan dan Dorong Dukungan KKP untuk Program Kampung Nelayan Merah Putih
- SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN DIREKTUR UTAMA PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM TIRTA TANADOANG TAHUN 2025
- Bupati Natsir Ali Dorong Taka Bonerate Jadi Model Nasional Pengelolaan Perikanan Berbasis Konservasi
- SELEKSI PENGISIAN JABATAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM TIRTA TANADOANG TAHUN 2025
- Wabup Selayar Fasilitasi Penyelesaian Polemik ADD dan PBB, Pelayanan Kantor Desa Balang Butung Diaktifkan Kembali
Ketua TP PKK Selayar Buka Sosialisasi Sekolah Ramah Anak

HUMAS SELAYAR --- Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Hj. Andi Dwiyanti Musrifah Basli, membuka acara Sosialisasi Sekolah Ramah Anak Pokja I TP PKK Kabupaten Kepulauan Selayar di Kawasan Wisata Hutan Mangrove, Jumat (15/3/2019).
Hadir dalam acara tersebut Camat Bontoharu, Wakil Ketua TP PKK Kecamatan Bontoharu, para Ketua TP PKK Desa dan Kelurahan lingkup Kecamatan Bontoharu, serta para guru SD dan SMP se-Kecamatan Bontoharu.
Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Hj. Andi Dwiyanti Musrifah Basli, menyampaikan dalam sambutannya bahwa Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal, dan informal yang aman, bersih, dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya. Hal ini sejalan dengan program kerja TP PKK khususnya Pokja I yaitu pembinaan karakter keluarga. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu berpartisipasi aktif dalah pengembangan kota layak dan ramah anak.
Baca Lainnya :
- Ketua KPU : Sempat Diretas, Website Resmi KPU Selayar Sudah Normal Kembali0
- Bupati Kepulauan Selayar Gelar Diskusi dengan Ketua GIPI dan Dirut PT. Perinus0
- Bupati Selayar, Serahkan Santunan Kepada Ahli Waris Korban Meninggal Atas Karamnya KMP Lestari Maju0
- Tinjau Kantor Perwakilan Gubernur Sulsel di Selayar, Ini Kata Nurdin Abdullah 0
- Pasca Banjir, Bupati Selayar Hadiri Rapat Koordinasi dengan Wapres.0
"Terwujudnya sebuah kota sebagai kota layak anak diawali dari kesadaran setiap warganya untuk mau peduli dan saling dukung, saling mengingatkan, bahu membahu mewujudkan setiap hal yang proanak, ramah anak, peduli anak. Saya berharap sosialisasi ini dapat membangun kesadaran bersama bahwa Sekolah Ramah Anak adalah bagian penting dan tidak terpisahkan dalam pembangunan menuju Kota Layak Anak," terang Hj. Andi Dwiyanti Musrifah Basli.
Di tempat yang sama, Camat Bontoharu, Drs. Ahmad Yani, menyampaikan harapannya agar sosialisasi ini berjalan lancar dan para peserta yang hadir menyimak dan aktif dalam menerima sosialisasi sehingga dapat bersama-sama mengawal terlaksananya SRA.
Sementara pemateri dalam sosialisasi ini adalah anggota Pokja I, Dra. Arniati, menjelaskan dalam paparannya bahwa latar belakang adanya program Sekolah Ramah Anak adalah sering terjadinya kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh guru maupun siswa dan program pendidikan masih menjadikan anak sebagai objek dan guru selalu menjadi pihak yang benar. Jika komponen SRA terpenuhi, maka hasil yang diharapkan dari terlaksananya SRA ini bisa kita rasakan. Komponen tersebut diantaranya adalah adanya komitmen tertulis yang dapat dianggap kebijakan tentang SRA, pelaksanaan proses belajar mengajar yang ramah anak, penelitian tindakan kelas terlatih hak-hak anak, sarana prasarana yang ramah anak, partisipasi anak, dan partisipasi orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha, pemangku kepentingan lainnya dan alumni.
"Hasil yang diharapkan dari terlaksananya SRA tentu saja adalah terwujudnya sekolah yang aman dan menyenangkan bagi peserta didik karena bebas dari kekerasan antar peserta didik maupun kekerasan yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan; terbentuknya perilaku pendidik dan tenaga kependudukan yang berprespektif anak; penerapan disiplin positif yang membantu anak untuk berpikir dan bertindak benar untuk anak yang dianggap melalaikan kewajibannya bukan sanksi atau hukuman yang selama ini dilakukan; dan meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan dalam pengambilan keputusan di sekolah," jelas Dra. Arniati.
Sekadar diketahui bahwa sosialisasi SRA ini sudah dilaksanakan untuk pertama kalinya pada tahun 2018 di Kecamatan Benteng. Sosialisasi di Kecamatan Bontoharu ini adalah kedua kalinya dan jika memungkinkan, Kecamatan Bontomanai akan segera menyusul untuk agenda sosialisasi SRA. Jika Sekolah Ramah Anak (SRA) sudah mampu direalisasikan, maka terbentuknya Kota Layak Anak bukan hal yang mustahil.
Hingga berita ini diturunkan, acara sosialisasi Sekolah Ramah Anak masih berlangsung. (D)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
Ada 2 Komentar untuk Berita Ini
-
Les matematika 29 Mei 2019, 14:00:52 WIB
setuju sekali dengan diadakannya acara sosialisasi sekolah ramah anak. Karena anak berhak mendapatkan bimbingan belajar tanpa adanya kekerasan, diskriminasi. Akan sangat bagus juga jika sekolah ramah anak di terapkan untuk tempat les seperti tempat les matematika. banyak juga anak sekolah yang mngikuti program les. jika diterapkan, anak akan mendapatkan keuntungan program ramah anak dari keduanya.
Siti Aisyah 16 Feb 2020, 12:52:31 WIBSosialisasi memang sangat penting dan perlu untuk dilaksanakan sebagai pendekatan, dan pemberitahuan informasi. jika tidak dilaksanakan yg ada nanti malah ambyar dan visi misi tdk akan terlaksana. semoga semua berjalan dgn baik.