- Darah Bhayangkara Mengalir, Bupati Selayar Tempuh Laut Naik Kapal Kecil
- Polres Kepulauan Selayar Gelar Upacara Peringatan HUT Bhayangkara ke-79
- Anggota DPRD Sulsel Hj. Maryani Ali Laksanakan Pengawasan APBD 2025 di Desa Patilereng, Kepulauan Selayar
- Perjuangan Bupati Selayar Bangun Daerah, Temui Tiga Kementerian dalam Sehari
- Bupati Selayar Paparkan Potensi Perikanan dan Dorong Dukungan KKP untuk Program Kampung Nelayan Merah Putih
- SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN DIREKTUR UTAMA PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM TIRTA TANADOANG TAHUN 2025
- Bupati Natsir Ali Dorong Taka Bonerate Jadi Model Nasional Pengelolaan Perikanan Berbasis Konservasi
- SELEKSI PENGISIAN JABATAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM TIRTA TANADOANG TAHUN 2025
- Wabup Selayar Fasilitasi Penyelesaian Polemik ADD dan PBB, Pelayanan Kantor Desa Balang Butung Diaktifkan Kembali
- Wabup Muhtar Buka Muscab III Apdesi Selayar, Dorong Tata Kelola Desa Inovatif dan Kolaboratif
Kadis Pertanian Merespon Positif Usulan Warga untuk Mengendalikan Hama Tupai dan Babi Hutan

KEPULAUAN SELAYAR - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Selayar Al Amin merespons positif usulan warga yang diposting melalui salah grup di medsos Facebook. Pemilik akun Bahar Nur mengusulkan untuk mengadakan program pengendalian hama tupai dan babi hutan dalam rangka mensukseskan program kelapa terpadu. Dalam postingan ini juga disebutkan bahwa program yang dimaksud dulu pernah ada diterapkan di Kabupaten Selayar.
Menyikapi usulan tersebut, dalam kolom komentar, Kepala Dinas Pertanian, Al Amin menyampaikan beberapa pokok-pokok pikiran. Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah menghidupkan kembali semangat gotong royong masa lalu.
"Kita mengusulkan sebuah program pengendalian populasi tupai dan babi yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat," tulis Al Amin.
Baca Lainnya :
- Bangun Sinergitas Penyusunan Renja, Dinas Pertanian KP Gelar Forum OPD0
- Pegawai Distan KP Kepulauan Selayar Terima Vaksin Covid-19 Dosis I0
Disebutkan bahwa mengurangi populasi hama, bukan sekadar berburu, bukan sekadar menjerat, tetapi membangun sistem pengendalian berbasis kearifan lokal yang berpadu dengan pendekatan ilmiah modern.
Dengan penggunaan perangkap ramah lingkungan, pembangunan pagar penghalang di lahan strategis, pelibatan komunitas pemburu lokal, serta pelatihan petani dalam teknik pengelolaan hama yang berwawasan ekologi, kita berikhtiar untuk mengurangi serangan hama tanpa merusak tatanan alam yang kita cintai.
Lanjut Al Amin, lebih dari itu, ini adalah panggilan untuk membangun kembali solidaritas di antara warga desa. Dijelaskan bahwa satu tangan memerangkap seekor tupai, sejatinya ia sedang menjaga seribu buah kelapa. Ketika satu komunitas bergotong-royong menghalau babi hutan dari kebun mereka, sejatinya mereka sedang membangun benteng ketahanan pangan untuk anak cucu mereka.
"Melalui upaya ini, kita tidak hanya menjaga kelapa sebagai komoditas, melainkan merawat kelapa sebagai simbol harga diri masyarakat Selayar. Karena kita percaya, kemakmuran tidak datang dari langit begitu saja, melainkan tumbuh dari bumi yang kita jaga bersama, dengan kerja keras, doa, dan cinta kepada tanah air kita sendiri," pungkasnya.
Ia mengajak untuk menyatukan langkah, menghidupkan kembali semangat masa lalu yang pernah membuahkan kejayaan. Dengan tekad yang kuat, pengelolaan yang cerdas, dan doa yang tulus, Selayar akan kembali bersinar sebagai lumbung dan pusat pengembangan kelapa. (Humas IKP/Im)
