- Bupati Dukung Penuh Trail Adventure Bhayangkara 2025 Sebagai Ajang Promosi Wisata Selayar
- Di Tengah Efisiensi Anggaran, Bupati Natsir Ali Tetap Dukung Warga Perbaiki Jalan, Siapkan Bahan Material
- Bupati Natsir Ali Serius Tindaklanjuti Aspirasi Pemekaran Daerah, Perintahkan BPKPD Siapkan Anggaran
- Menindaklanjuti Keluhan Warga, Satpol PP Selayar Hentikan Sementara Usaha Pembakaran Arang di Bontotangnga
- Latihan Meriah Setiap Sore, SDN Labuang Mangatti Siap Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI
- Bupati Selayar dan Imigrasi Bahas Penguatan Pengawasan WNA melalui TIMPORA
- Respon Arahan Presiden, Bupati dan Forkopimda Selayar Tinjau Bank Sampah dan Lokasi Paving Blok dari Limbah Plastik
- Bupati dan Forkopimda Selayar Ikuti Peluncuran Logo HUT ke-80 RI oleh Presiden Prabowo
- Bupati Selayar Tegaskan Komitmen Keterbukaan Informasi: PPID Bukan Sekadar Regulasi, Tapi Kebutuhan Publik
- Bupati Natsir Ali Minta OPD Cek Medsos Setiap Hari, Jangan Biarkan Keluhan Masyarakat Tak Terjawab
Frevalensi Stunting di Selayar Mulai Bergerak Turun, Bupati Imbau Bentuk Satgas di Desa dan Kelurahan

KEPULAUAN SELAYAR - Bupati Kepulauan Selayar Basli Ali kembali menekankan agar seluruh stakholder memberi perhatian pada pencapaian target penurunan angka stunting pasalnya tersisa waktu satu tahun lagi untuk mencapainya.
Penekanan ini disampaikan oleh Bupati Basli Ali saat membuka rembuk stunting yang digelar Rayhan Square, Senin (2/9/2024) pagi.
"Segenap sumber daya perlu kita kerahkan agar penurunan angka stunting bisa lebih tajam," pinta Basli Ali.
Baca Lainnya :
- Selayar Wakili Sulsel di MTQ Nasional Pada Cabang Kaligrafi Dekorasi 0
- Wabup Saiful Arif Pimpin Apel Pemusnahan Barang Bukti Miras0
- Wabup Kunker dan Safari Nuzulul Qur'an Ke Pulau Bersama Ormas dan Baznas0
- Hisbullah : Momentum Harkopnas 2019 Jadikan Koperasi Selayar Berdaya Saing 0
- Disela Kunkernya, Wabup Kepulauan Selayar Ceramah Hikmah Maulid di Pasimasunggu0
Bupati meminta para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk dapat memanfaatkan rembuk ini dengan sebaik mungkin, menyatukan persepsi, berkolaborasi dengan semua stakeholders dalam rangka penurunan angka stunting.
"Saya harap pada pelaksanaan rembuk stunting ini dilakukan diskusi terbuka dan mendalam. Kita perlu mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam pencegahan dan penurunan angka stunting," jelasnya.
Untuk mempercepat penurunan stunting, Basli Ali mengimbau agar disetiap kecamatan, desa dan kelurahan ada satgas untuk mengevaluasi dan mendata siapa-siapa yang berpotensi stunting, dan mendatangi rumahnya untuk melakukan intervensi.
"Saya yakin jika ada satgas disetiap desa, penurunan angka stunting akan cepat menurun," ucapnya.
Melalui sitem informasi berbasis aplikasi disetiap kecamatan, desa dan kelurahan akan lebih mempermudah pendataan setiap orang yang berpotensi stunting.
Sedangkan Kepala Bappelitbangda Kepulauan Selayar Dr. Finriyani Arifin, S.Pi., M.Si mengatakan rembuk stunting yang dilakukan itu untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting, dilaksanakan secara bersama-sama antar OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
Finriyani juga menyebutkan, untuk mempercepat penurunan angka stunting perlu peningkatan konvergensi sebagai salah satu pilar strategi nasional percepatan penurunan stunting. Bappelitbangda sendiri sebagai Wakil Ketua TPPS bersama OPD lain akan berusaha memandu pelaksanaan konvergensi intervensi spesifik dan sensitif.
"Rembuk stunting ini terbuka atas ide dan gagasan untuk melahirkan inovasi dan gerakan bersama. Gerakan dan inovasi didaerah lain bisa ditiru dan dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi daerah," tutup Finriyani.
Kegiatan embuk stunting ini juga ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama dalam mensukseskan program pencegahan stunting, mulai dari Bupati dan Wakil Bupati, Unsur Forkopimda dan pimpinan OPD lainnya.
Dari kegiatan ini diperoleh informasi, Prevalensi stunting di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2023 sebanyak 31,3 persen, menurun dari 32,1 persen ditahun 2022. Walaupun mengalami penurunan, namun angka ini masih berada diatas rata-rata Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu 27,4 persen. Sementara target yang dicanangkan oleh pemerintah pusat untuk Sulawesi Selatan pada Tahun 2025 adalah 23,9 persen. (HUMAS-IM)
