- Pesan Presiden Prabowo Diterjemahkan Nyata oleh Bupati Natsir Ali
- Bupati Natsir Ali Bersama Forkopimda Hadiri Peluncuran Serentak Koperasi Merah Putih oleh Presiden Prabowo
- Pemkab Selayar Gelar Rapat Finalisasi Verifikasi Data Statistik Sektoral Daerah 2023–2024
- Bupati Kepulauan Selayar Hadiri Pengukuhan Pengurus APKASI 2025–2030, Tegaskan Komitmen Perkuat Sinergi Daerah
- Distribusi Beras CPP 2025 Dimulai, Wabup Muhtar, Dandim dan Kapolres Selayar Awasi dan Lepas Penyaluran
- DPRD Selayar Setujui RPJMD 2025–2029 dan Pertanggungjawaban APBD 2024
- Dorong Digitalisasi Desa, Dinas PMD bersama Bank Sulselbar Selayar Gelar Sosialisasi Penggunaan CMS untuk Transaksi Non Tunai
- Pinca Bank Sulselbar Selayar Jaga Kepala Desa dari Risiko Hukum, CMS Permudah Pengelolaan Keuangan
- Perpanjangan Pendaftaran Seleksi Dewan Pengawas PAM Tirta Tanadoang
- Pengumuman Perpanjangan Pendaftaran Dirut PAM Tirta Tanadoang 2025
Bupati Natsir Ali Resmikan Tenro sebagai Kampung Didek, Wujud Komitmen Lestarikan Budaya Lokal

KEPULAUAN SELAYAR- Bupati Kepulauan Selayar, Muhammad Natsir Ali, secara resmi menetapkan Dusun Tenro, Desa Bonto Lempangan, sebagai Kampung Didek dalam acara yang digelar pada Senin, 19 Mei 2025.
Penetapan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen masyarakat dalam melestarikan tradisi lisan Didek, yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional sejak 2019.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan rasa syukur atas lestarinya budaya lokal seperti Didek dan Batti-Batti, yang menjadi identitas masyarakat Selayar.
Baca Lainnya :
- Secara Virtual, Ketua TP PKK Selayar Mengikuti Sosialisasi Terkait Vaksin COVID-190
- Kepala Balai TNTB Dianugerahi Gelar Adat "Mbo Pote"0
- Kunker Ketua TP PKK Selayar Akhiri Road Show SMEP di Kecamatan Takabonerate0
- Bupati Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Dusun Balampangi0
- Wabup Selayar Buka Resmi Workshop Penguatan Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan di Kawasan TNTB0
Ia juga mengapresiasi peran aktif warga Tenro dalam menjaga tradisi leluhur, sehingga Desa Bonto Lempangan berhasil meraih status Desa Budaya Tingkat Nasional pada 2024.
"Pelestarian budaya adalah tanggung jawab kita bersama. Didek bukan sekadar seni tutur, tetapi juga sarana penanaman nilai-nilai luhur yang harus terus kita wariskan kepada generasi mendatang," tegas Bupati Natsir Ali
Namun, ia mengingatkan bahwa pelestarian budaya menghadapi tantangan besar akibat modernisasi. "Generasi muda kini kurang tertarik pada tradisi. Karena itu, perlu upaya revitalisasi, termasuk untuk budaya A’rera yang mulai terlupakan," ujarnya
Bupati meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk memperluas program pelestarian, mengingat nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong dalam A’rera dapat memperkuat hubungan sosial dan mendukung program pembangunan seperti Program Gemerlap dan Koperasi Merah Putih.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Selayar, Nur Ihsan Chairuddin, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menjaga eksistensi dan nilai-nilai budaya, khususnya tradisi lisan Didek, agar tetap lestari dan dinikmati oleh generasi mendatang.
"Kami akan menggandeng komunitas budaya, sekolah, dan pemuda untuk mengembangkan Didek melalui pelatihan, festival, dan dokumentasi digital," jelas Nur Ihsan.
Dari pantauan di lokasi, seluruh tamu undangan diwajibkan mengenakan sarung dan kopiah sebelum memasuki area acara, menegaskan nuansa sakral dan kentalnya budaya setempat.
Rangkaian acara pun diisi dengan pertunjukan Didek oleh seniman lokal, memperlihatkan keindahan syair-syair berbahasa Selayar yang sarat makna kehidupan.
Budaya Didek merupakan seni tradisional berbentuk lagu berbalas yang dinyanyikan secara berpasangan antara pria dan wanita. Syair-syairnya berisi kata-kata mutiara yang menggambarkan kehidupan masyarakat Selayar.
Pada masa lalu, Didek biasa ditampilkan dalam acara panen raya, pernikahan, dan ritual adat Kini, melalui penetapan Kampung Didek, diharapkan tradisi ini semakin hidup dan menjadi daya tarik budaya maupun pariwisata di Kepulauan Selayar.
Acara yang dihadiri oleh Forkopimda, Ketua TP PKK Kabupaten, jajaran Pemda, tokoh masyarakat, dan pegiat budaya ini ditutup dengan harapan agar upaya pelestarian budaya di Tenro bisa menginspirasi desa-desa lain di Selayar.
"Semoga ikhtiar kita dalam memajukan kebudayaan lokal mendapat ridha Allah SWT," pungkas Bupati. (HUMAS-IC)
_
