- Duduk Bersama Ala Prajurit, Dandim 1415/Selayar Bangun Sinergi dengan Jurnalis
- Ranperda Perubahan APBD 2025 Diserahkan Wabup Muhtar pada Rapat Paripurna DPRD Selayar
- Dinkes Selayar Gelar Rakor Pengawasan Iklan dan Mutu Pangan
- Program Stop Stunting di Selayar Dapat Keluhan, Dinkes Koordinasi ke Pihak Penyelenggara Pastikan Perbaikan Menu PMT
- Bupati Natsir Ali Kembali Perjuangkan Kelistrikan, Lakukan Koordinasi dengan PLN Pusat, PLTMG siap dibangun
- Kado Kemerdekaan, Pemkab Selayar Raih Penghargaan Ekonomi Biru dari Gubernur Sulawesi Selatan
- IDI Selayar Bergerak ke Desa, Wabup Muhtar Harap Jadi Program Berkelanjutan
- Kemenag Selayar Gelar Jalan Santai Merdeka, Bupati Natsir Ali Ajak Warga Jaga Persaudaraan
- Bupati Natsir Ali Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Daerah di Resepsi Kenegaraan HUT ke-80 RI
- Langit Mendung Tak Surutkan Khidmat Upacara Penurunan Bendera di Selayar
Pengukuran dan Publikasi Disebut prevalensi Stunting di Selayar terus Mengalami Penurunan

Keterangan Gambar : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar dr. Husaini, M. Kes Sebut Prevalensi Stunting di Selayar terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. (Foto by Immank)
KEPULAUAN SELAYAR - Prevalensi stunting khususnya di Kabupaten Kepulauan Selayar disebut sudah mengalami penurunan setiap tahunnya. Berdasarkan data riset kesehatan dasar Tahun 2018, prevalensi stunting sebesar 46,3 persen, data survei status gizi Indonesia Tahun 2019 sebesar 32,7 persen, data survei status gizi Indonesia Tahun 2021 turun menjadi 27,7 persen. Dan data aplikasi E-PPGBM periode Agustus 2022 sebesar 16,67 persen.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar dr. Husaini, M. Kes saat membuka kegiatan pengukuran dan publikasi stunting sebagai aksi konverensi pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi (Aksi 7), di Baruga Bonerate Kepulauan Selayar, Senin (12/12/2022).
Prevalensi stunting yang terus menurun ini, dr. Husaini menyampaikan apresiasi, meskipun belum mencapai atau masih dibawah angka rata-rata nasional sebesar 24,4 persen, dan angka rata-rata provinsi sebesar 27,4 persen.
Baca Lainnya :
- Safari Ramadhan Pemda Selayar, Sambangi Mesjid Hingga ke Desa-desa 0
- Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Kepulauan Selayar Berlangsung Sukses 0
- Sekda Kepulauan Selayar Menerima Secara Resmi Kedatangan Jemaah Haji di Mesjid Agung Al-Umaraini0
- Sekda Kepulauan Selayar Lepas Peserta Jalan Santai Kampanye Damai Nasional 0
- Kalungkan Sarung Adat, Wabup Selayar Sambut Kunjungan Rapsel Ali0
Kendati demikian kata dr. Husaini, dapat dilihat penurunannya sangat signifikan, dari yang dulunya pada Tahun 2019, Selayar berada pada tiga kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di Sulsel. "Dan pada saat ini kita berhasil naik pada peringkat 12 kabupaten dengan prevalensi stunting terendah di Sulawesi Selatan," ungkapnya.
Hal tersebut kata dr. Husaini akan menjadi penyemangat bagi semua untuk bersinergi, bahu-membahu sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing melakukan intervensi pencegahan dan penurunan prevalensi stunting.
"Penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Selayar memerlukan intervensi lintas sektor secara terintegrasi. Peran kita di Kabupaten Kepulauan Selayar dalam penurunan stunting yaitu mulai dari menganalisa situasi, menetapkan akar masalah, menentukan faktor penyebab dan faktor resiko, menyusun perencanaan, membagi peran dan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai aksi konvergensi, serta melakukan pemantauan dan evaluasi secara bersama dan berkesinambungan,"pintanya.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh 10 Kepala OPD terkait, 14 Kelas Puskesmas, 14 orang tenaga pelaksana gizi, para camat lurah dan kades yang menjadi lokus, serta organisasi pendukung lainnya.
Selain Kadis Kesehatan, hadir juga sebagai pemateri adalah Fasilitator tim Iney region 5 Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. (Diskominfo SP/Im).
