Kakan Kemenag Selayar : Pembinaan Secara Terus Menerus dan Dukungan Kebijakan Kunci Sukses STQH Selayar

KEPULAUAN SELAYAR* - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Kepulauan Selayar Dr. H. Aswar Badulu, S.Ag. M. Si memandang bahwa peserta Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) dari Selayar yang bertanding diajang STQH XXIII Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2025 di Kabupaten Luwu Utara, sudah menunjukkan kemampuan yang baik. 

Menurutnya, yang perlu dilakukan sekarang adalah meningkatkan pembinaan secara terus-menerus dan bertahap.

Kakan Kemenag Selayar juga menekankan pentingnya dukungan dari penentu kebijakan di tingkat kabupaten untuk memajukan STQH di Selayar. 

Baca Lainnya :

• Kafilah STQH Selayar Diterima dan Disambut Hangat Oleh Wakil Bupati Lutra0
• Dalam Perjalanan Menuju Lomba STQH, Kafilah Kepulauan Selayar Singgah Sholat Jum'at di Bulukumba0
• Bupati dan Wakil Bupati Selayar Hadiri Pembukaan STQH XXIII Sulsel, Berikan Dukungan Kepada Kafilah 0
• Hari Pertama Lomba STQH XXIII Sulsel, Enam Peserta dari Selayar Mulai Bertanding0
• Kafilah Selayar Turut Ramaikan Pawai Ta'aruf STQH XXIII Sulsel0

"Dengan pembinaan yang baik dan dukungan yang kuat dari semua penentu kebijakan ditingkat kabupaten, sehingga bibit lokal yang ada dapat kita bina secara terus-menerus yang pastinya ditopang dengan anggaran yang memadai," kata Aswar Badulu di lokasi lomba STQH XXIII Sulsel di Masamba Lutra, Selasa (15/4/2025) malam. 

Hingga berita ini diturunkan, peserta dari Kabupaten Kepulauan Selayar yang berjumlah 18 orang pada empat cabang lomba, masih bersaing dengan 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan pada babak penyisihan. 

Olehnya itu Kakan Kemenag Kepulauan Selayar menyampaikan rasa syukur karena Selayar sudah ikut serta dalam lomba STQH, terlebih jika ada peserta dari Selayar yang masuk kategori juara. 

"Mudah-mudahan Bupati Selayar bisa memberikan bonus kepada para juara kita seperti pada tahun-tahun sebelumnya," harap Aswar Badulu. 

Aswar Badulu mengungkapkan, banyak pembelajaran dan pengalaman yang dapat diambil dalam pelaksanaan STQh di Lutra, mulai dari pembukaan, pelaksanaan lomba, peserta yang ikut lomba dan lain lainnya. 

"Saya memperoleh berbagai inspirasi,  ilmu dan improvisasi yang sebelumnya belum diketahui,  miliki dan berguna untuk dapat diterapkan pada event event selanjutnya", ucapnya. 

"Kemudian dalam pengembangan dan pembinaan Qori Qoriah, hafidz dan Hafizah dan lainnya yang perlu pembinaan berkelanjutan dan kesinambungan  secara struktur dan kelembagaan. LPTQ yang diaktifkan dan kultur (budaya ) mulai untuk bekerja sama, bersinergi dan bergerak yang saling peduli untuk mengembangkan minat peserta," tutup Aswar Badulu. (Humas IKP/Im/Niar)