- DLH Selayar Kerahkan Puluhan Petugas Bersihkan Pantai Wisata Pabbadilang
- Tujuh Tahun Tragedi Lestari Maju, Bupati dan Ketua TP PKK Selayar Kuatkan Keluarga Korban Lewat Dzikir Bersama
- Bupati Natsir Ali Pimpin Rapat Terbatas, Tegaskan Akselerasi Layanan dan Program Strategis Daerah
- Pemkab Selayar Gerak Cepat Koordinasi dengan BBPJN dan BBWS Tanggulangi Banjir Batangmata
- Sentuhan Ibu Ketua TP PKK Yanti Rahmawati: UMKM Selayar Dibekali Teknologi AI untuk Optimasi Usaha
- Darah Bhayangkara Mengalir, Bupati Selayar Tempuh Laut Naik Kapal Kecil
- Polres Kepulauan Selayar Gelar Upacara Peringatan HUT Bhayangkara ke-79
- Anggota DPRD Sulsel Hj. Maryani Ali Laksanakan Pengawasan APBD 2025 di Desa Patilereng, Kepulauan Selayar
- Perjuangan Bupati Selayar Bangun Daerah, Temui Tiga Kementerian dalam Sehari
- Bupati Selayar Paparkan Potensi Perikanan dan Dorong Dukungan KKP untuk Program Kampung Nelayan Merah Putih
Gas Elpiji 3 Kg Langka, Disperindagkum Sidak Hingga ke Tingkat Pengecer

KEPULAUAN SELAYAR - Merespon informasi atas kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag Kum) bersama Sat Pol PP dan Bagian Ekonomi Setda melakukan sidak kesejumlah agen, pangkalan hingga ketingkat pengecer, pada Rabu (4/1/2023)
Kadisperindag, Andi Abdur Rahman mengatakan bahwa pihaknya secara tugas pokok dan fungsinya rutin melakukan pengawasan terkait dengan ketersedian dan harga barang yang ada dipasaran.
"Dan hari ini bersama stackholder terkait turun melakukan pemantauan sehubungan dengan beberapa hari ini terjadinya kelangkaan gas khususnya gas elpiji 3 Kg" ucapnya
Baca Lainnya :
- Sebanyak 73 Orang Menjalani RDT di Pelabuhan Pamatata, Alhamdulillah Hasilnya Negatif0
- Kunker, Bupati Tiba di Wilayah Kecamatan Pasilambena 0
- Pasca Banjir, Bupati Selayar Hadiri Rapat Koordinasi dengan Wapres.0
- Asisten Administrasi Buka Sosialisasi Program DAK Bidang Pendidikan1
- Hadiri Peringatan Isra' Mi'raj di Manarai, Wabup Kisahkan Perjalanan Nabi Muhammad SAW0
Dirinya pun mengakui dimasyarakat saat ini memang terjadi kelangkaan gas dan ada kenaikan harga akibat pendistribusian yang terlambat karena faktor cuaca.
"Harga normalnya dipengecer sebesar 24.000,- sampai 25.000, pertabung, namun atas kondisi yang ada, dimanfaatkan oleh beberapa oknum pengecer dilapangan" jelasnya
Dalam sidaknya Kadisperindag tak henti-hetinya memberikan pembinaan dan imbauan kepada para agen, pangkalan maupun pengecer agar dalam situasi cuaca extrem seperti sekarang ini tidak melakukan permainan harga bahkan melakukan penimbunan.
"Gas adalah kebutuhan pokok masyarakat, maka sangat ditegaskan pendistribusian tabung gas lebih mementingkan kebutuhan komsumsi masyarakat" tegasnya.
Disamping itu juga meminta masyarakat untuk tidak panik sehingga melakukan pembelian berlebihan, karena pemda akan terus berupaya mengatasi kelangkaan atas ketersediaan gas elpiji.
Sementara itu Kepala Bagian Ekonomi Setda Rahman Made menjelaskan bahwa giat ini adalah bagian dari upaya kongkrit yang dilakukan untuk mengurai kondisi kelangkaan yang terjadi saat ini.
Diungkapkan, pada sidak ini ditemukan salah satu oknum pangecer didapati menjual tabung gas elpiji 3 Kg sebesar 35.000 pertabung, sehingga langsung diberikan teguran dan pembinaaan.
"Ini menyalahi regulasi, yang bersangkutan juga akan kami berikan surat pemanggilan resmi untuk dimintai keterangan" ungkap Rahman Made
Senada dengan kadisperindag, Rahman Made pun mengingatkan pangkalan untuk tidak menjual dengan harga yang tidak wajar ditengah situasi dan kondisi cuaca buruk seperti ini karena sanksinya tegas.
Diungkapkan pula, jika ada empat kapal yang memuat ribuan tabung gas yang sedianya akan didistribusikan ke Selayar, tertahan sejak empat hari lalu karena izin layar yang belum keluar akibat cuaca buruk, "semoga hari ini dan besok sudah ada kepastian berlayar" harapnya
Hal serupa disampaikan sejumlah agen dan pangkalan saat dilakukan sidak, mereka mengaku sudah empat hari tidak menerima pasokan dari bulukumba, dan terpantau, memang gudang-gudang mereka hanya berisi tabung kosong. (Humas)
