- Setelah 28 Tahun Berlalu, Otonomi Daerah Dinilai Telah Memberikan Dampak Positif pada Peningkatan IPM
- Memperingati Hari Bumi, Pemkab Selayar Gelar Aksi Tanam Pohon
- Saiful Arif Bangga, Selayar Mendapat Kehormatan Menjadi Ketua Panita PSBM XXIV
- Akhiri Kunker di Pulau Taka Bonerate, Bupati Basli Pesan Jangan Beri Senyuman Palsu
- Pemkab Selayar Pamerkan Produk Lokal Lewat Event PSBM XXIV Sulsel
- Camat Benteng Sigap, Bersama Tim Terpadu Keruk Drainase Penyebab Genangan Air Dalam Kota
- Halal Bihalal dengan Masyarakat Pasilambena, Bupati Basli Ali Akui Tidak Bisa Bekerja Sendiri
- Jajaran ASN Diskominfo SP Ikut Sosialisasi Program Sikamaseang BPJSTK
- Kunker di Pulau Bonerate, Bupati Basli Tegaskan Aparatur Pemerintah Harus Kompak
- Wabup Selayar Serahkan Santunan JKM, ASN Diminta Aktif Dalam Program Sikamaseang BPJSTK
Bupati Selayar Hadiri groundbreaking Dimulainya Pembangunan Gedung Twin Tower di Makassar
MAKASSAR - Gubernur Sulsel Prof. HM Nurdin Abdullah bersama Forkopimda Sulsel, secara resmi melakukan groundbreaking pembangunan Gedung Twin Tower, di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Sabtu, 7 November 2020.
Dimulainya pembangunan Gedung Twin Tower ini dihadiri oleh Pjs. Bupati Kepulauan Selayar Asriady Sulaiman bersama para Bupati lainnya di Sulsel.
Asriady Sulaiman yang notabenenya adalah Kepala BPBD Pemprov Sulsel, terpantau tiba di Makassar sejak Jumat 6 September kemarin.
Diketahui Gedung Twin tower akan menjadi gedung terintegrasi antara Kantor Gubernur Sulsel, DPRD Sulsel serta Bupati/Wali Kota se-Sulsel. Gedung ini juga dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti mall, hotel dan restoran.
"Saya kira untuk membangun Sulsel ke depan mudah, karena kita semua semakin bersinergi," ujarnya Prof. Nurdin Abdullah Gubernur Sulsel.
Nurdin Abdullah bersyukur karena di tengah pandemi Covid-19, Sulsel masih terus menggeliat melakukan pembangunan infrastruktur.
"Dalam masa pandemi dan kontraksi pertumbuhan kita, kita masih bisa bergerak untuk membangun infrastruktur," kata Nurdin Abdullah.
Dalam dua tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, Nurdin Abdullah ingin semakin memperkuat sinergitas antara dinas. Salah satunya, dengan membangun gedung yang terintegrasi.
"Kita ingin membangun sinergitas antara dinas, membangun secara terintegrasi semua. Tetapi kita punya kantor jauh-jauhan semua, sementara kita punya peluang, kita punya lahan di pinggir pantai ini sangat strategis untuk kita jadikan pusat pemerintahan," terangnya.
Niat ini kemudian disambut oleh PT Waskita Karya untuk membangun dengan sistem keyturn. Dimana baru akan dibayarkan setelah gedung selesai. Gedung ini akan dibangun selama 18 bulan, dengan anggaran pembangunan Rp1,9 triliun.
"Dibangun oleh rekanan, rekanannya juga dari BUMN, BUMN pasti ada sumber-sumber pembiayaan dari luar dengan bunga yang lebih murah. Nanti setelah selesai baru kita bayar. Itupun tenggang waktu 25 tahun," jelasnya.
Kantor Gubernur yang ada saat ini, nantinya akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).
"Yang lama itu jadi RTH, kita harapkan akan dinikmati masyarakat sekitar sana menjadi RTH, jadi akan semakin banyak publik space yang akan kita miliki," ungkapnya.
Direktur Utama Perseroda Sulsel, Taufik Fachruddin, menyebutkan, hadirnya gedung ini juga berkat dukungan dari Gubernur dan Wakil Gubernur serta Forkopimda Sulsel, dengan mengubah status Perusda Sulsel menjadi Perseroda.
Dengan bimbingan yang ada, Perseroda melakukan loncatan dan inovasi.
"Di Perseroda ini, selalu memberikan loncatan-loncatan yang terus terang kami juga keteteran. Tapi Insyaallah dengan semangat yang dimiliki tim perseroda, salah satu bukti hari ini. Perseroda Sulsel diberikan tugas dan tanggung jawab oleh Bapak Gubernur untuk membangun Twin Tower Provinsi Sulsel," imbuhnya. (*)