Breaking News
- Lomba Poster dan Penyuluhan HIV/AIDS Meriahkan Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025 di Selayar
- Bupati Selayar Instruksikan Pemantauan Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Sumatera
- Pemprov Sulsel-NTB Perkuat Sinergi Daerah, Bupati Natsir Ali Hadir dalam Penjajakan Kerja Sama
- Wabup Selayar Terima 102 Mahasiswa KKN IAI Al-Amanah Jeneponto, Diharapkan Ikut Sukseskan Program GEMERLAP
- Sekda Buka Sosialisasi Hakordia, Kajari Selayar Dorong Penguatan Integritas Daerah
- Sekda Selayar Launching Tiga Inovasi Aksi Perubahan untuk Perkuat Pelayanan Publik dan Akses Ekonomi
- Pemkab Selayar Umumkan Layanan Eazy Passport oleh Imigrasi Makassar, Pelayanan Dimulai 4 Desember 2025
- Pemkab Selayar Raih Juara 2 Lomba Pajak dan Retribusi Akseleratif dari Bank Indonesia
- Kadis Kominfo Tekankan Pentingnya Pemerataan Akses Internet untuk Percepatan Transformasi Digital Selayar
- Pemkab Kepulauan Selayar dan BAKTI Komdigi RI Perkuat Pemerataan Akses Internet di Daerah Kepulauan
Wabup Selayar Temui Pengungsi Banjir di BPBD

Banjir yang terjadi sore tadi di Kepulauan Selayar disebabkan oleh hujan deras sejak pagi menyebabkan sungai meluap yang bersamaan dengan pasangnya air laut.Â
Wabup bertemu langsung korban banjir yang sudah mengungsi di posko BPBD (Selasa, 22/1/2019)Â
"Ini bencana yang memang harus segera ditindaki. Meski di luar kemampuan manusia, kita harus tetap memaksimalkan segala yang ada untuk membantu evakuasi korban banjir sambil tetap waspada dengan apa yang selanjutnya akan terjadi. Sekali lagi, warga Selayar tetap dalam waspada dan jangan panik. Pemerintah tidak diam. Kita tetap mengusahakan yang terbaik," ungkap Wabup.Â
Wabup juga menambahkan bahwa pengungsi saat ini dievakuasi kembali ke Gedung 45 yang tempatnya lebih luas hingga dokter bisa lebih mudah untuk merawat korban banjir. Distribusi pakaian dan makanan juga bisa lebih mudah.Â
"Terima kasih juga kepada Kapolres, Dandim, BPBD, dan Dinas Sosial yang begitu cepat dan sigap terhadap kejadian ini," tambah Wabup.Â
Sebanyak 99 pengungsi, 1 rumah hanyut, dan 6 rumah rusak berat yang terdata sementara di posko BPBD.Â
Salah satu korban banjir, Reski Damayanti, (26 tahun) warga Tabang Baru, yang juga merupakan PTT BPBD, bersama suami dan anak usia 9 dan 5 tahun terpaksa mengungsi dengan banjir yang menghanyutkan rumah yang terbuat dari papan beserta isinya karena ketinggian air mencapai 3 meter. Hanya pakaian di badan yang bisa dibawa.Â
"Harapannya bisa mendapatkan perhatian pemerintah secepatnya karena kami sudah tidak memiliki apa-apa yang bisa diandalkan saat ini," ujar Reski penuh haru.Â
(Dianika Ariatami)
Â
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments










.jpeg)