Breaking News
- Darah Bhayangkara Mengalir, Bupati Selayar Tempuh Laut Naik Kapal Kecil
- Polres Kepulauan Selayar Gelar Upacara Peringatan HUT Bhayangkara ke-79
- Anggota DPRD Sulsel Hj. Maryani Ali Laksanakan Pengawasan APBD 2025 di Desa Patilereng, Kepulauan Selayar
- Perjuangan Bupati Selayar Bangun Daerah, Temui Tiga Kementerian dalam Sehari
- Bupati Selayar Paparkan Potensi Perikanan dan Dorong Dukungan KKP untuk Program Kampung Nelayan Merah Putih
- SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN DIREKTUR UTAMA PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM TIRTA TANADOANG TAHUN 2025
- Bupati Natsir Ali Dorong Taka Bonerate Jadi Model Nasional Pengelolaan Perikanan Berbasis Konservasi
- SELEKSI PENGISIAN JABATAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM TIRTA TANADOANG TAHUN 2025
- Wabup Selayar Fasilitasi Penyelesaian Polemik ADD dan PBB, Pelayanan Kantor Desa Balang Butung Diaktifkan Kembali
- Wabup Muhtar Buka Muscab III Apdesi Selayar, Dorong Tata Kelola Desa Inovatif dan Kolaboratif
Tari Pa'dingin-Dingin Mengisi Acara Deklarasi Desa/Kelurahan ODF di Bontolempangan
kepulauanselayarkab.go.id - Tari Pa'dingin-dingin mengisi acara Deklarasi Kelurahan/Desa Open Defecation Free (ODF) dan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar, bertempat di Kampung Tenro Desa Bontolempangan, Selasa (18/7/2017).
Tarian tersebut diangkat dan dikreasikan dari adat tradisional kampung Tenro Desa Bontolempangan yang diadakan setiap tahun pada bulan Muharram tiba. Tarian ini dipersembahkan oleh dengan 7 anak dara sambil membawa kendi yang berisi air dari tujuh rupa kembang.
Pada kesempatan tersebut tari Pa'dingin-dingin diperagakan oleh siswi SDN Tenro Kecamatan Buki. Tampilnya tari ini sempat menyedot perhatian warga dan segenap undangan yang hadir.
Dari sejumlah keterangan tokoh masyarakat setempat bahwa tari tersebut menggambarkan kegembiraan dan harapan agar tetap memberikan kedamaian dan kesejukan masyarakat kampung Tenro. Air yang disimpan dalam kendi diambil dari sebuah sumur tua. Sambil berjalan perlahan dengan iringan gendang, tanpa berbicara sepatah kata pun.
Kendi yang berisi air dibawa kembali dan disimpan di rumah pemerintah adat setempat. Di puncak acara, semua yang hadir saling menyiram dengan air yang telah disucikan. Demikian dikutip dari sinopsis tari Pa'dingin-dingin. (FIRMAN)

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments