- Kodaeral VI Gelar Aksi Bakti Teritorial Prima Sambut HUT TNI ke-80 Tahun 2025 di Kepulauan Selayar
- Sambutan Berbahasa Selayar Laksda Andi Abdul Aziz Bikin Warga Buki Terharu pada Bakti Prima Kodaeral VI
- Laksda Andi Abdul Aziz dan Bupati Natsir Ali Serahkan Bantuan Nelayan di Tengah Laut lewat KRI Mamuju
- Bupati Selayar Apresiasi dan Bangga Bakti Prima Teritorial Kodaeral VI Dilaksanakan di Selayar
- Bakti Prima Teritorial Kodaeral VI Meriahkan Hut Ke 80 TNI di Kepulauan Selayar
- Kembali ke Tanah Kelahiran, Laksamana Muda TNI Andi Abdul Azis Disambut Hangat Bupati Kepulauan Selayar
- Maulid Nabi 1447 H, Wabup Muhtar Tekankan Visi Pembangunan dan Ciri Pengikut Rasulullah
- Melalui Rakornas, Yanti Rahmawati Natsir Tegaskan Posyandu Bukan Sekadar Penimbangan Balita
- Bupati Natsir Ali Dorong SelayarJadi Sentra Bibit Kelapa Nasional di Kementerian Pertanian
- Kominfo Selayar Audiensi dengan BAKTI Komdigi, Bahas Solusi Akses Internet Kepulauan
Potensi Besar Lahan Desa Lalang Bata, 42 Hektar Siap Dikelola untuk Ketahanan Pangan Nasional

KEPULAUAN SELAYAR – Tim Pakar Program Gerakan Menanam Lima Juta Pohon Kelapa (GEMERLAP), yang dipimpin oleh Dr. Arman Amran, menemukan potensi luar biasa dari sebuah lahan milik Pemerintah Desa Lalang Bata Kecamatan Buki. Dari potensi ini, Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Muhtar meninjau langsung lahan tersebut, Kamis (29/5/2025).
Kepada kepulauanselayarkab.go.id, Wabup Muhtar mengatakan, Informasi awal yang diterima dari masyarakat menyebutkan bahwa lahan tersebut memiliki luas sekitar 62 hektar. Namun, setelah dilakukan peninjauan langsung bersama warga, diketahui bahwa luas aktual lahan diperkirakan sekitar 42 hektar.
"Pengukuran akurat masih diperlukan untuk mendapatkan data resmi," kata Wabup Muhtar.
Baca Lainnya :
Dalam keterangannya, lahan tersebut selama ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam jagung, ubi kayu, dan kacang-kacangan. Kondisinya yang subur menjadikannya sangat cocok untuk berbagai jenis tanaman pertanian, termasuk kelapa yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Melihat potensi tersebut, Dr. Arman Amran merekomendasikan agar pengelolaan lahan ini dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dengan pengelolaan yang profesional, lahan ini berpeluang menjadi proyek percontohan nasional dalam mendukung program ketahanan pangan.
Rencana pemanfaatan lahan untuk jangka pendek kata Wabup Muhtar, yaitu penanaman jagung, ubi, kacang-kacangan, pisang, dan sayur-sayuran. Sedangkan untuk jangka panjang yaitu pengembangan perkebunan kelapa dengan target penanaman sekitar 8.400 pohon.
"Potensi ekonominya pun sangat menjanjikan. Jika setiap pohon kelapa menghasilkan minimal 50 butir kelapa per tahun, maka total produksi mencapai 2.400.000 butir. Dengan asumsi harga kelapa Rp5.000 per butir, pendapatan desa bisa mencapai Rp. 2,1 miliar per tahun dalam lima tahun ke depan," jelas Wabup Muhtar.
"Tak hanya memberikan pemasukan bagi desa, pengelolaan lahan ini juga akan membuka lapangan kerja bagi sekitar 20 hingga 40 orang warga sekitar. Antusiasme masyarakat sangat tinggi mengingat kondisi lahan yang sangat subur dan siap digarap," terangnya.
Wabup Muhtar berharap, langkah tersebut dapat menjadi contoh nyata bagaimana aset desa dapat dikelola secara produktif dan berkelanjutan demi kemakmuran bersama dan ketahanan pangan nasional. (Humas IKP/Im)
