- Pengumuman Hasil Akhir Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Tanadoang Tahun 2025
- Pengumuman Hasil Seleksi Terbuka Calon Anggota Dewan Pengawas Perusahaan umum Daerah Tirta Tanadoang Tahun 2025
- Duduk Bersama Ala Prajurit, Dandim 1415/Selayar Bangun Sinergi dengan Jurnalis
- Ranperda Perubahan APBD 2025 Diserahkan Wabup Muhtar pada Rapat Paripurna DPRD Selayar
- Dinkes Selayar Gelar Rakor Pengawasan Iklan dan Mutu Pangan
- Program Stop Stunting di Selayar Dapat Keluhan, Dinkes Koordinasi ke Pihak Penyelenggara Pastikan Perbaikan Menu PMT
- Bupati Natsir Ali Kembali Perjuangkan Kelistrikan, Lakukan Koordinasi dengan PLN Pusat, PLTMG siap dibangun
- Kado Kemerdekaan, Pemkab Selayar Raih Penghargaan Ekonomi Biru dari Gubernur Sulawesi Selatan
- IDI Selayar Bergerak ke Desa, Wabup Muhtar Harap Jadi Program Berkelanjutan
- Kemenag Selayar Gelar Jalan Santai Merdeka, Bupati Natsir Ali Ajak Warga Jaga Persaudaraan
Pencegahan Perkawinan Anak Butuh Kolaborasi Berbagai Pihak, Isu yang Tidak Boleh Diabaikan
.jpg)
KEPULAUAN SELAYAR - Pemerintah Kepulauan Selayar melalui Dinas DP2KAPKB Kolaborasi dengan USAID ERAT menggelar kegiatan Penguatan Kapasitas Pemangku Kepentingan Dalam Pemantauan dan Pencegahan Perkawinan Anak di Kepulauan Selayar, di Hotel Rayhan Square, Senin (14/10/2024). Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, hingga 15 Oktober.
Kegiatan ini dibuka oleh Asisten II Asisten Ekonomi dan Pembangunan Ir. H. Arfang Arief mewakili Sekda Selayar, yang didampingi Kadis DP2KAPKB Drs. Andi Massaile. Turut dihadiri Koordinator USAID Erat Sulsel Syarwansyah Sahabuddin Via Zoom Meeting, Distrik Fasilitator USAID Erat Baharuddin Solongi, Rosniaty Panguriseng Direktur YASMIB Sulawesi sebagai pemateri, para perwakilan Kepala OPD, Instansi Vertikal, Organisasi kemasyarakatan, dan undangan lainnya.
Asisten Ekbang Arfang Arief dalam sambutannya menyebutkan bahwa berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka perkawinan anak di beberapa daerah di Indonesia termasuk Kepulauan Selayar, masih menghadapi tantangan besar, yang merupakan isu yang tidak bisa diabaikan.
Baca Lainnya :
- Hari Pertama Tarwih, Masyarakat Selayat Padati Mesjid, Bupati MBA Harap Hantarkan Derajat Ketakwaan Yang Lebih Tinggi0
- Dialog Akhir Tahun KBM Selayar UMI, Ini Temanya0
- Bupati Kep. Selayar Panen Perdana Padi di Buttu Desa Laiyolo 0
- Hj. Asniar Marjani Terima Rombongan TP. PKK dan DWP Kabupaten Soppeng 0
- Wabup Kepulauan Selayar Serahkan Santunan BPJS Ketenagakerjaan di Desa Buki0
Dikatakan bahwa perkawinan anak memiliki banyak dampak baik dari kesehatan fisik, mental, maupun sosial. Olehnya itu kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam upaya pencegahannya.
“Kita semua, baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, maupun masyarakat luas, memiliki peran penting dalam upaya pencegahan perkawinan anak, tidak ada satu pihak pun yang bisa bekerja sendirian dalam menghadapi tantangan besar ini, kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai hasil yang maksimal,” ucap Arfang Arief.
Ia juga menyampaikan bahwa pemangku kepentingan dari pemerintah maupun non pemerintah memiliki peran strategis dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya dan dampak buruk dari pernikahan anak.
Pemkab Kepulauan Selayar berkomitmen penuh dalam mendukung upaya pencegahan perkawinan anak, Ada beberapa langkah yang telah dan akan dilakukan oleh Pemda untuk memastikan bahwa anak-anak terlindungi dari praktik perkawinan anak diantaranya peningkatan akses pendidikan, peningkatan pelayanan kesehatan, pemberdayaan ekonomi keluarga, sosialisasi dan kampanye pencegahan perkawinan anak.
Diharapkan melalui kegiatan penguatan kapasitas ini, dapat memperkuat komitmen, meningkatkan koordinasi, serta merumuskan strategi yang efektif dalam pencegahan perkawinan anak di Kepulauan Selayar.
Usai dibuka oleh Arfang Arief, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi oleh Kepala DP2KAPKB Andi Massaile tentang bagaimana meminimalisir dampak perkawinan Anak melalui pemantauan berbasis layanan yang responsif gender dan inklusif, dan juga materi dari Direktur YASMIB Sulawesi Rosniaty Panguriseng. (Humas - M)
