Breaking News
- Duduk Bersama Ala Prajurit, Dandim 1415/Selayar Bangun Sinergi dengan Jurnalis
- Ranperda Perubahan APBD 2025 Diserahkan Wabup Muhtar pada Rapat Paripurna DPRD Selayar
- Dinkes Selayar Gelar Rakor Pengawasan Iklan dan Mutu Pangan
- Program Stop Stunting di Selayar Dapat Keluhan, Dinkes Koordinasi ke Pihak Penyelenggara Pastikan Perbaikan Menu PMT
- Bupati Natsir Ali Kembali Perjuangkan Kelistrikan, Lakukan Koordinasi dengan PLN Pusat, PLTMG siap dibangun
- Kado Kemerdekaan, Pemkab Selayar Raih Penghargaan Ekonomi Biru dari Gubernur Sulawesi Selatan
- IDI Selayar Bergerak ke Desa, Wabup Muhtar Harap Jadi Program Berkelanjutan
- Kemenag Selayar Gelar Jalan Santai Merdeka, Bupati Natsir Ali Ajak Warga Jaga Persaudaraan
- Bupati Natsir Ali Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Daerah di Resepsi Kenegaraan HUT ke-80 RI
- Langit Mendung Tak Surutkan Khidmat Upacara Penurunan Bendera di Selayar
Dispora Selayar Canangkan Program Pemberdayaan Model 2 Bambu di Patilereng

SELAYAR, kepulauanselayarkab.go.id - Dinas Kepemudaan dan Olahraga canangkan Program Strategi Pemberdayaan Pemuda melalui Model Dua "Bambu" guna menunjang destinasi wisata di Desa Patilereng Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar.
Hal tersebut disampaikan Kadispora Kabupaten Kepulauan Selayar, Drs. Ahmad Ansar, M. Si, saat ditemui diruang kerjanya(18/9).
"Program ini adalah bagian dari skenario pemberdayaan dan pemanfaatan serta pendayagunaan potensi sumber daya lokal yang tersedia baik itu sumber daya alam, manusia maupun nilai-nilai lokal yang terdapat dalam masyarakat, khususnya pemberdayaan pemuda desa," kata Ahmad Ansar.
Lanjut Kadispora bahwa Model "Dua Bambu Cukup" adalah sebuah model pemberdayaan yang memberikan akses dan ruang bagi pemuda untuk mengeksplorasi potensi, kearifan lokal yang bersentuhan dengan aspek kepariwisataan di desanya.
Ia berharap program ini dapat dimanfaatkan oleh pemuda dalam mengembangkan potensi dan sumber yang dimiliki, untuk lebih produktif, serta diharapkan pemuda mampu membangun kekuatan internal desa sebagai sebuah entitas kewilayahan.
"Teknisnya, Pemuda menyiapkan instrument berupa dua Bambu dan dibagikan kepada masing-masing rumah tangga, untuk digantung dirumah, sekali menanak nasi sejumput beras dimasukkan kebambu, sementara bambu yang satu setiap harinya diisi koin 500 atau 1000 rupiah/harinya, dan bambu tersebut per tiga minggu kemudian dijemput dan dikumpulkan. Bambu yang berisi koin dan beras tersebut nantinya diperuntukkan bagi keluarga miskin serta untuk mendukung kegiatan pesta adat di desa yang setiap tahunnya dilaksanakan, " jelas Ahmad Ansar.
Terpisah, Terkait program tersebut salah satu sosok pemuda yang juga berkimprah sebagai Pendamping Desa di Kabupaten Kepulauan Selayar, Andi Afdal Mattalli, menyatakan apresiasinya terhadap program Dua Bambu ini dan berharap program ini diikutkan dalam bursa inovasi desa.
"Saya sangat salut dengan konsep pemberdayaan pemuda desa ini, insya Allah Bulan oktober mendatang kita akan menyelenggarakan bursa inovasi desa, kita sangat harapkan ada inovasi lokal yang bisa kita tawarkan nanti, dan program Dispora ini bisa masuk sebagai salah satu kategori inovasi untuk desa" jelas Afdal.
Selain itu Afdal juga mengatakan, meski program ini baru dirintis namun berharap dapat direplikasi oleh desa lainnya, mengingat program ini dapat menguatkan kembali semangat gotong royong. Disamping itu program ini dapat juga membantu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu. (ICHAL)

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments