- Kumpulkan Tenaga Non ASN, Kadis Kominfo-SP Selayar Warning Pegawai Malas
- Wabup Saiful Arif Jadi Narasumber Konferensi Internasional Jaringan Cagar Biosfer Asia Tenggara
- Pemkab Selayar Gelar Upacara Hari Pendidikan Nasional 2024
- Kafilah MTQ Selayar Tiba di Takalar, Diterima Resmi Oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra
- Musrifah Basli Bareng OJK Berbagi Tips Cara Cerdas Mengatur Keuangan Rumah Tangga
- Komitmen Terapkan Pelayanan Publik berbasis HAM, Sekda Selayar Canangkan P2HAM
- Bupati Selayar Imbau TPAKD Jalankan Empat Peran Mendasar untuk Meningkatkan Akses Keuangan di Masyarakat
- Wisuda Santri LPPTK BKPRMI, Bupati Basli Ali Bocorkan Kiat Sukses Belajar BJ Habibie
- Setelah 28 Tahun Berlalu, Otonomi Daerah Dinilai Telah Memberikan Dampak Positif pada Peningkatan IPM
- Memperingati Hari Bumi, Pemkab Selayar Gelar Aksi Tanam Pohon
Data Sementara, BPBD Selayar Rilis 510 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa 7,4 Magnitudo
KEPULAUAN SELAYAR - Meski tidak termasuk kedalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, dampak gempa yang dirasakan di Pulau Kalaotoa Kecamatan Pasilambena Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan ternyata cukup parah. Akibat gempa bermaknitudo 7,4 pada 129 km Barat Laut Maumere-Sikka-NTT, pada kedalaman 10 km mengakibatkan ratusan rumah warga rusak parah di wilayah Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua kecamatan ini sangat terdampak dan terparah karena berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sedangkan pusat gempa lebih dekat pada kedua kecamatan tersebut dari pada ke Kabupaten Sikka NTT.
Data semantara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar hingga Rabu (15/12/2021) malam pukul 22.00 wita, tercatat sedikitnya 274 rumah rusak berat, 236 rusak ringan sehingga total rumah rusak berat dan ringan sementara sudah mencapai 510 rumah. Sedangkan sekolah yang mengalami kerusakan sebanyak 3 Sekolah, 2 gudang, serta sebanyak 2 tempat ibadah mengalami rusak berat. Sementara untuk korban luka-luka tercatat 6 orang.
Bukan saja merusak rumah warga, gempa tersebut juga merusak fasilitas-fasilitas umum, termasuk infrastruktur jalan yang retak.
Dari pantauan media ini, masih sering terjadi gempa-gempa kecil, sehingga sebagian besar warga masih memilih bertahan di pengungsian. (Diskominfo-SP/Im)