- Tim Regu Sepak Takraw Kepulauan Selayar Raih Juara Umum Pra Porprov Wilayah I Sulawesi Selatan
- Asisten Pemerintahan Selayar Buka Turnamen Dandim Cup 2025, Tumbuhkan Semangat Sportivitas
- Kolaborasi BAZNAS dan Dinsos Selayar Bantu Pemulihan Warga Terlantar
- Bupati Selayar Natsir Ali Terima Brevet Kehormatan Hiperbarik TNI AL
- Bupati Selayar Natsit Ali Terima Brevet Kehormatan Hiperbarik TNI AL
- Wabup Selayar Muhtar, M.M. Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Pasimasunggu dan Pasimasunggu Timur
- Yanti Rahmawati Ukir Sejarah Baru, Bawa PKK Selayar Raih Juara Umum di Jambore dan HKG PKK ke-53 Sulsel di Bone
- Mengabdi 23 Tahun, Baho Daeng raih Penghargaan dan Pin Emas PKK Sulsel
- Selayar Zero Narkoba, Bupati Natsir Ali Minta BNNP Hadirkan BNNK di Wilayahnya
- Malam Ramah Tamah HKG PKK ke-53 di Bone, TP PKK Selayar Raih Bonus Jutaan Rupiah dan Dua Sepeda Listrik
Wabup Selayar Buka Diseminasi BI Sulsel Terkait pengembangan Model Bisnis Rumput Laut
.jpeg)
KEPULAUAN SELAYAR – Diseminasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) terkait hasil penelitian bersama (joint research) tentang pengembangan model bisnis rumput laut untuk mendorong nilai tambah komoditas ekspor utama, dibuka oleh Wakil Bupati Kepulauan Selayar Saiful Arif, di Ruang Pola Kantor Bupati, Rabu (14/6/2023) siang.
Diseminasi ini dihadiri oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, M. Firdaus Muttaqin, bersama para narasumber peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sementara peserta diseminasi, selain menghadirkan sejumlah kepala OPD terkait, juga menghadirkan sejumlah penyuluh pertanian, Bumdes, pembudidaya komoditas rumput laut, lembaga pendidikan, media massa, serta lembaga perbankan dan koperasi.
Baca Lainnya :
- Buka Rakerda PD Muhammadiyah dan PD Aisyiah, Bupati Berikan Bantuan Hibah 300 Juta Rupaih0
- Bupati Kepulauan Selayar Sampaikan Ucapan Selamat Atas Pelantikan Anggota DPR RI 0
- Wakil Bupati Kepulauan Selayar Pimpin Rakor Kegiatan BNK, Berikut Arahannya0
- Garuda Indonesia Resmi Terbang Layani Rute Makassar-Selayar PP0
- Vidcom Bersama PT. Travindo Jaya Bajo dan PT Indo Soemore Jaya, Mengemuka Pesawat Amphibi Bakal Beroperasi di Selayar0
Wakil Bupati Kepulauan Selayar Saiful Arif mengatakan, meskipun rumput laut memiliki nilai jual ekspor, namun pengembangan rumpu laut di Selayar memiliki tantangan tersendiri. Menurutnya, pembudidaya rumput laut di Selayar pada umumnya hanya sebatas pembibitan dan pemeliharaan kemudian dijual dalam bentuk rumput laut basah dan kering, sementara untuk pengolahan rumput laut basah sangat terbatas pemanfaatannya.
Dikemukakan jauhnya akses lokasi pemasaran hasil budidaya keluar Selayar, merupakan salah satu faktor terbatasnya kegiatan usaha berlanjut. Saiful Arif menegaskan bahwa hal tersebut bisa menjadi bahan diskusi dalam diseminasi tersebut untuk sebuah solusi yang harus ditempuh.
Kendati demikian praktek budidaya rumput laut di Selayar sudah dilakukan sejak Tahun 2004.
"Jauhnya jarak untuk memperoleh bibit yang berkualitas menjadi tantangan tersendiri bagi para pembudidaya rumput laut di Kabupaten Kepulauan Selayar. Belum lagi ditambah cuaca buruk, dan iklim yang tiba-tiba berubah sehingga menyebabkan tanaman rumput laut mengalami kerusakan hingga gagal panen. Ini adalah tantangan yang kami hadapi di Selayar," pungkasnya.
Sementara Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, M. Firdaus Muttaqin dalam materinya memaparkan kondisi perekonomian makro Sulsel dan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Terkait dengan hasil kajian yang didiseminasikan, Firdaus mengatakan terdapat beberapa hal melatarbelakangi penyusunan kajian tersebut. Salah satunya, meskipun Sulawesi Selatan merupakan produsen terbesar rumput laut di Indonesia, namun daya saing rumput laut Sulawesi Selatan masih berada di bawah beberapa provinsi lainnya, seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tengah. Dibandingkan provinsi-provinsi tersebut, produksi rumput laut Sulsel belum cukup menjadi unggulan diantara komoditas lainnya, meskipun sudah memasok ke wilayah lain bahkan ke luar negeri.
Lanjut Firdaus, sebelum 2017, produksi rumput laut di Kab. Kepulauan Selayar pernah berjaya, namun perubahan iklim, menurunnya kualitas lingkungan, serta motivasi pembudidaya yang menurun membuat berkurangnya produksi rumput laut.
"Pada tahun 2022 tercatat produksi rumput laut di 642 ton atau 0,02% dari produksi Sulsel," ungkapnya.
Dalam diskusi dan tanya jawab, beberapa rekomendasi pengembangan model bisnis rumput laut dipaparkan oleh narasumber peneliti BRIN antara lain, mendorong
penerapan model investasi rumput laut berbasis masyarakat sebagai usaha bersama dalam peningkatan produktivitas yang saat ini masih belum optimal.
Lebih lanjut, permasalahan terkait perubahan iklim, maupun kualitas lingkungan yang menurun dapat diatasi melalui pembuatan laboratorium penghasil varietas baru rumput laut yang tahan terhadap kondisi lingkungan di Selayar.
Para narasumber juga mengemukakan, dalam mendorong kembalinya keberminatan pembudidaya, tentunya kerja sama dengan koperasi dalam pembinaan maupun peningkatan aspek manajerial dapat menjadi salah satu solusi.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus memberikan support bagi pengembangan model bisnis rumput laut di Kabupaten Kepulauan Selayar, baik melalui fasilitasi korporatisasi petani dan kemitraan petani dengan perusahaan skala sedang dan besar serta kerjasama pelatihan pembudidaya. (Humas Diskominfo SP/Tim)
