- Sambut Kunjungan PDPI, Bupati Selayar Harap Kerja Sama dapat Terjalin
- Lantik Pejabat, Bupati Basli Ali Tekankan Ciptakan Inovasi Yang Tidak Menyulitkan Masyarakat
- Lomba MTQ XXXIII Sulsel Resmi Dibuka, Selayar Target Prestasi
- Asisten Pemerintahan dan Kesra Pimpin Kafilah Selayar Ikut Pawai Ta'aruf MTQ XXXIII Sulsel
- Kumpulkan Tenaga Non ASN, Kadis Kominfo-SP Selayar Warning Pegawai Malas
- Wabup Saiful Arif Jadi Narasumber Konferensi Internasional Jaringan Cagar Biosfer Asia Tenggara
- Pemkab Selayar Gelar Upacara Hari Pendidikan Nasional 2024
- Kafilah MTQ Selayar Tiba di Takalar, Diterima Resmi Oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra
- Musrifah Basli Bareng OJK Berbagi Tips Cara Cerdas Mengatur Keuangan Rumah Tangga
- Komitmen Terapkan Pelayanan Publik berbasis HAM, Sekda Selayar Canangkan P2HAM
Peringkat V konvergensi intervensi penurunan stunting, Ini Harapan Pjs. Bupati Kepulauan Selayar
KEPULAUAN SELAYAR - Peringatan Hari Jadi ke-351 Sulawesi Selatan yang dilaksanakan secara virtual pada rapat paripurna di Gedung DPRD Provinsi Sulsel diikuti oleh seluruh Bupati dan Wali Kota se Sulawesi Selatan, Senin (19/10/2020).
Pada momentum Hari Jadi Sulsel ini diumumkan penetapan hasil kinerja kabupaten dalam upaya penurunan stunting di Sulawesi Selatan.
Dari 24 Kabupaten/kota di Sulsel, untuk Kabupaten Kepulauan Selayar yang terletak di ujung Selatan Pulau Sulawesi ini hanya mampu menduduki peringkat V kategori hasil penilaian kinerja kabupaten lokus pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020.
Meski berada diperingkat V, namun Pjs. Bupati Kepulauan Selayar Dr. H. Asriady Sulaiman, S.IP., M.Si., cukup bersyukur kerja-kerja yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kita berharap satuan kerja OPD semakin giat untuk melakukan kampanye terutama upaya-upaya penanganan stunting di usia dini. Saya sarankan dimulai dari desa bahwa yang namanya stunting ini yang harus disosialisasikan sehingga perbaikan gizi dimulai dari bayi di bawah lima tahun.
Asriady berharap di antara calon-calon kepala daerah, ada yang memprogramkan ke depannya bahwa seperti di tahun 2000 ada program pemberian makanan tambahan anak sekolah yang dapat masuk di area pendidikan.
"Sehingga pada jam-jam tertentu diberi gizi yang mungkin tidak semua orang merasakan gizi di rumah masing-masing," ucap Asriady. (Humas/tim).