- Setelah 28 Tahun Berlalu, Otonomi Daerah Dinilai Telah Memberikan Dampak Positif pada Peningkatan IPM
- Memperingati Hari Bumi, Pemkab Selayar Gelar Aksi Tanam Pohon
- Saiful Arif Bangga, Selayar Mendapat Kehormatan Menjadi Ketua Panita PSBM XXIV
- Akhiri Kunker di Pulau Taka Bonerate, Bupati Basli Pesan Jangan Beri Senyuman Palsu
- Pemkab Selayar Pamerkan Produk Lokal Lewat Event PSBM XXIV Sulsel
- Camat Benteng Sigap, Bersama Tim Terpadu Keruk Drainase Penyebab Genangan Air Dalam Kota
- Halal Bihalal dengan Masyarakat Pasilambena, Bupati Basli Ali Akui Tidak Bisa Bekerja Sendiri
- Jajaran ASN Diskominfo SP Ikut Sosialisasi Program Sikamaseang BPJSTK
- Kunker di Pulau Bonerate, Bupati Basli Tegaskan Aparatur Pemerintah Harus Kompak
- Wabup Selayar Serahkan Santunan JKM, ASN Diminta Aktif Dalam Program Sikamaseang BPJSTK
Pemkab Selayar Raih Penghargaan TPAKD Award 2020, Ini Kategorinya
KEPULAUAN SELAYAR - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar meraih penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pemenang pendatang baru kategori Kabupaten/Kota Pendorong pembiayaan kepada sektor unggulan terbaik.
Penghargaan ini diserahkan oleh Presiden RI Joko Widodo melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Tahun 2020 secara virtual Kamis (10/12/2020).
Selain Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, sejumlah Kabupaten/Kota dan provinsi juga menerima penghargaan TPAKD Award 2020 sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada Kepala Daerah yang dinilai telah berhasil mendorong percepatan akses keuangan di daerah dan mendukung pencapaian target inklusi keuangan 75% melalui implementasi program TPAKD selama tahun 2019, dan Arahan Presiden RI.
Bupati Kepulauan Selayar, H. Muh. Basli Ali, yang mengikuti Rakornas TPAKD secara virtual di ruang kerjanya menyampaikan rasa syukurnya, karena Kepulauan Selayar adalah merupakan satu-satunya kabupaten di Sulsel yang meraih penghargaan itu.
“Alhamdulillah kali ini kita mendapatkan penghargaan sebagai daerah pendatang baru dan ini harus kita syukuri karena Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi satu-satunya daerah di Sulsel yang menerima itu,” kata Basli Ali.
Sekadar diwartakan Rakornas tersebut dilaksanakan dalam rangka penguatan implementasi program kerja TPAKD secara berkelanjutan serta peningkatan sinergi dari kementerian/lembaga dan pimpinan daerah dalam mendorong akses keuangan di daerah dengan tema “Sinergi Percepatan Akses Keuangan di Daerah Untuk Indonesia Maju”.
Kegiatan ini diawali dengan sesi diskusi interaktif yang mengangkat tema “Optimalisasi Peran TPAKD dalam rangka Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional”, kemudian dilanjutkan dengan peluncuran Roadmap TPAKD serta penyerahan penghargaan TPAKD Award 2020.
Sedangkan dikutip dari arahan Presiden Jokowi disebutkan bahwa peningkatan akses keuangan ini penting untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah, sosial, dan taraf hidup rakyat banyak melalui inklusi keuangan.
Jokowi juga mengajak untuk melakukan cara ekstra ordinary dalam melakukan beberapa hal, diantaranya agar lebih agresif dalam meningkatkan literasi keuangan, pengetahuan, minat, kepercayaan terhadap industri keuangan agar masyarakat paham dimana mempelajari akses pembiayaan dan masyarakat mulai aktif menabung di lembaga keuangan. Oleh karena itu, cara-cara baru dalam melakukan sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan melalui berbagai cara inovatif termasuk cara-cara yang sesuai karakter kekinian, sesuai karakter kelompok sasaran, serta melibatkan lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, termasuk kerja sama dengan para tokoh yang berpengaruh.
TPKAD juga diminta untuk harus lebih aktif terlibat untuk mendorong pendirian kelompok usaha, kelompok tani, koperasi, sekaligus mendorong cara-cara korporasi yang segera dibangun oleh masyarakat. Oleh karena itu, pendampingan dan asistensi terhadap masyarakat harus terus diintensifkan.
Selain itu, menyampaika agar penguatan infrastruktur percepatan akses keuangan juga harus dilakukan dengan cara yang lebih agresif. Pendirian jamkrida, pendirian lembaga keuangan mikro, penyediaan agen bank di setiap desa, termasuk percepatan untuk penerbitan obligasi daerah.
"Percepatan ini tidak mungkin dilakukan jika caranya masih biasa-biasa saja. Harus ada terobosan baru yang inovatif dan efisien," ucapnya.
Ia juga mengimbau untuk meningkatkan inklusi keuangan yang masih pasif terutama untuk rakyat kecil dan UMKM. (Humas)